Setenang air laut yang membiru
mengenakan baju kenangan yang indah
hingga melilit di pantai bermain dengan ombak
kau masih membeku dalam lukisan lukisan hati biruku
Seucap sapa angin kepada daun
mengutarakan cinta membisikkan rasa
tentang indahnya asmara bertemu jingga
tentang dalamnya cinta yang memaku di dada
Namun segelincir hati mengenang pilu
saat sang bintang meratap sunyinya malam
untuk harap bertemu hadirnya sang rembulan
hingga pekat sinarnya menutup mata yang kelam