Untuk apa kulihat bunga menghiasi kelopak matamu
kalau bunga itu takkan kujamah dan takkan kumiliki
untuk apa senyum manismu yang selalu membekas diantara malamku
kalau itu akan berlalu
kalau bunga itu takkan kujamah dan takkan kumiliki
untuk apa senyum manismu yang selalu membekas diantara malamku
kalau itu akan berlalu
sekeping hati hangus terbakar menapaki kerinduan
pada sekuntum bunga yang mengambang di lautan
Awan menatap lelah pada kesunyian yang gelap
tiada rembulan membinar yang sangat terang
pada keroncong keroncong malam yang sengit
hanya desah panjang dikeheningan berhambur seru
nyanyikan kisah rindu yang teratap oleh waktu
Gemuruh gelombang laut pasang cintaku
terhempas oleh kesunyian yang menekam
pada batu batu kasih yang tertancap tajam
di setiap dinding dinding rinduku yg lelap
INIKAH UNTUKKU YG TERSIRAT OLH WAKTU
Yang kau catat dalam jemari rasa hatiku
Ungkapan serpihan kata menyatu bagai syair
teralun sebagai nyanyian senja yang bisu
Hingga degup jantung yang bergejolak riuh
bagai gunung longsur yang berapi dan
mematikan semua ungkapan ungkapan
yang terhantar uleh urayan waktu sepi
terhempas oleh kesunyian yang menekam
pada batu batu kasih yang tertancap tajam
di setiap dinding dinding rinduku yg lelap
INIKAH UNTUKKU YG TERSIRAT OLH WAKTU
Yang kau catat dalam jemari rasa hatiku
Ungkapan serpihan kata menyatu bagai syair
teralun sebagai nyanyian senja yang bisu
Hingga degup jantung yang bergejolak riuh
bagai gunung longsur yang berapi dan
mematikan semua ungkapan ungkapan
yang terhantar uleh urayan waktu sepi