Sabtu, 02 September 2017

tanyakan pada dirimu

jangan tanyakan kenapa air mata itu jatuh dari kedua mataku
dan kenapa dadaku terasa sesak dengan sendirinya
serta degup jantungku berdetak seakan akan memberhentikan kepakan paru paru jiwaku
kau mungkin juga akan tau dengan semua itu,karena itu juga pernah menjadi di hidupmu
hingga air matamu jatuh tak tertahan dan aku mengusapnya dengan tanganku.
dan aku berkata berhentilah engkau menangis kini aku slalu ada buatmu.
dan sejak itu engkau sudah menceritakan sebuah kisah yang tersirat dalam hati ini tentang cinta dan luka serta perih
masihkah engkau ingat semua itu......?
atau engkau sudah melupakannya......?

aku dan air mata


aku sudah terbiasa dengan air mata
mungkin sudah menjadi musimku dalam hidup yang di namai takdir
dan perih bukan lagi pembaharuan yang menyayat nyayat di setiap lukaku
melainkan perjalan hidup yang senantiasa aku rasakan.
mungkin sudah menjadi sketsaku untuk berjalan di seberang waktu
untuk menguji kesabaran dan ketabahan yang senantiasa di peluk nafsu dan keinginan
atau memang sudah nasipku sebagai kaca yang jatuh dari dinding....
jika memang sudah menjadi sebuah nasip yang di namai takdir
barangkali demikianlah kisah kisah hidupku yang memang harus aku ukir sebagai perjalanan dan waktu

Masihkah

 berjalan seperti apa yang menjadi pedoman dalam hidup

atau aku memang harus kembali pada sebuah tali rasa yang tak mungkin....
entahlah semua ku berserah pada sebuah jalan dan takdir sebagai jodoh....
aku hanyalah tanah yang hanya mampu menadah......
jika merasa bahagia dengan masanya

aku memang harus berusaha melupakannya
dan aku iklas dengan apa yang menjadi patoaan dalam hidup, meski telah legam cinta ini.

cinta kasih sayang


aku hanya bisa berjalan pada kiprah yang panjang
aku hanya mampu menundukkan kepala dengan segenap ketidak mampuan
serta aku hanya berseruh doa doa untuk kebahagiaan sebisa mungkin
jalannya dan semua pemberiannya tergantung padanya..
karena aku hanyalah sebagai penadah yang kosong berharap isi saja.
jika aku harus memang menerima kekosongan dalam diri tentang harapan
semuga aku dapat di tenangkan dalam hidup menjalaninya
cinta kasih dan sayang itulah yang aku harapkan tidak lebih
karena ketiganya adalah anugrah yang berada di dalam diri 
sebagai penguat dan ikatan menuju ridho ilahi

Pasrah

 harus berjalan dan berbentuk sedemikian rupa pada wajah langit
padahal aku berusaha menyimpan satu sinar yang terang sebagai bintang buatnya..
jika harus ada sebuah pilihan pada setiap jejak langkah hingga kau merasa kurang nyaman karena terlalu dalam bersama hidupku
aku tidak akan menyiksamu sebagai orang yang aku cinta...
namun yang aku harapkan adalah kejujuran dalam hidup bukan sebagai  umpan atau pemetik
melainkan sebagai jalan yang terbaik untuk masa depanmu dan aku serta kita semua....
jika kau memilih hidup denganku,baiklah dengan kesederhanaan tak perlu memontang manting seperti yang kain..
dan jika kau memilih tidak untuk bersamaku, aku juga merasa tenang karena engkau memilih jalan terbaiknya bagimu...
bahkan dedoakupun mungkin hanya sekedar sapaan saja sebagai sanjungan kepadamu.karena kau telah memilih yang terbaik.
karena pilihan itu bukan suatu paksaan atau suatu keinginan salah satunya. melainkan itulah milik kita pribadi yang perlu kau jalankan dan kau syukuru...
meski di tengah jalan setapak aku mengeluh dengan perih dan melapa sakit. namun setidaknya aku bahagia karena kau sudah memilih yg terbaik buat dirimu.

Rasa


terlalu melalu di antara langit kau membiru dengan riyangnya...
tak terfikirkan bahwa ada rasa yg sakit di antara awan yang melihatnya....
apalagi senyum dan bahagiamu bukan bersama dengan orang yang memperdulikanmu...
keceriyaanmu memang aku kagumkan dan aku inginkan...
tetapi bukan untuk siapa siapa melainkan aku... dan kita semua....
aku tau kau bunga yang pernah gugur dua kali tanpa siraman
tapi aku berusaha menyiramnya dengan tabah dan sabar penuh kepribadian..
namun kau masihbtidak mengerti sebagai bunga....
padahal aku sudah mengatakan bahwa aku akan terus berusaha untuk menjadi embun tanpa pagi dan malam

Jumat, 01 September 2017

Rasa Diri

ketika takbir sudah berkomandang apa yang kita rasakan
tentunya kebesaran allah sang semesta alam jagat
sebesar apapun kita kecil tentunya baginya
sekaya apapun yang kita miliki sedikit baginya
sekekar apapun badan kita kurus baginya
sekuat apapun kekuatan kita doif baginya
karena diallah allah yang maha besar dari segalanya
masihkah kita merasa mampu menundukkan dunia
masihkah kita merasa kaya dari segalanya
masihkah kita merasa tanpan dari segalanya
masuhkah kita merasa kuat dari segalanya
tentunya kita perlu harus berfikir bahwa air mata itu adalah sebuah tanda ketidak mampuan dari segalanya
tentunya kita tidak bisa dengan segalanya....
allahu akbar allahu akbar allahu akbar
allahu akbar walillahil hamdu
kami keluarga besar mengucapkan
mohon maaf lahir dan batin penuh kekosongan 
terkecuali dengan ribuan kata dan dosa yang tak mampu kuhapus  tanpam kalian semua.
amin amin amin ya robbal alamin.
semuga allah mengilhalkam kami sebagai hamba atau bagian dari orang orang sholeh.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Peminpin jiwa

hai hati yang tidur...
kapankah engkau akan bangun lalu menundukkan diri pada sang kholiq
taukah engkau,badan ini sudah rapuh yang kau tempati, jiwa ini sudah renta yang kau tiduri...
bangunlah,karena sebentar saja bumi jiwa ini akan menyatu dengan asalnya
darah akan menjadi air,
kulit akan menjadi debu,bulu akan menjadi kanfas, dan dagingpun akan menjadi tanah gersang yang hanya membutuhkan hujan.

hai hati yang tidur...
jangan biar kan teman teman setiamu yang du namai nafsu berjalan tanpa tujuan melangkah tanpa arah, hingga duduk dengan bangganya bermasa syetan syetan yang berkumandang.
bangunlah, arahkan dia tegaskan dia. karena engkaulah yang hanya mampu membimbingnya  hingga sampai di hadapan sang kuasa.

Jeritan Hati

lautan tak harus menjadi air mata yang memirah dengan warnanya
tetapi air mata harus menyatu dengan lautan yang mewarnakan beningnya hingga berdarah..

angin tak tak harus berhembus pada pepohonan yang hijau daunnya hingga menjadikan ranting ranting kering tanpa air
tetapi jiwa harus berkeluh dosa pada sang maut yang menanti untuk suluh pati pada sang kuasa

rekah retak bertatih tatih pada jalan setapak yang di nyanyikan rumput di padang tandus
hingga sang hati mengiramakan debar pada bongkah batu di pohon sunyi...

ya hayyyu ya qoyyum .....
bangunkanlah hati yang tertidur di tandusnya badan yang kering tanpa siraman rohmat

ya ahlus sama'......
aku adalah bumi berharap embun dalam pagi
aku berharap cahaya dalam gelap
meski mataku tau terangnya dunia.....

Kamis, 17 Agustus 2017

Untukmu


aku tak ingin ada air mata mengalir di kerdip matamu
dan aku ingin slalu melihat senyum bibir manismu
biarkan masa tenggelam dalam lautan yang slalu memedih
karena aku kan slalu ada buatmu dan dalam desah kepedihanmu
sabarlah sayang dan tenanglah, jangan kau taburi kepedihan kepedihan itu lagi
aku tak ingin mendengar dan kesah yang menyirat hatimu....
percayalah aku slalu ada buatmu untuk selamanya.......
takkan ku biarkan sentuhan pedih meleleh bagai bara di setiap jiwamu
dan takkan ku biarkan luka lukamu membekak tanpa sapa
percayalah aku slalu ada buatmu dan aku slalu untukmu....

Selasa, 08 Agustus 2017

Renungan


belajar memperdulikan sikap orang lain itu adalah wajib
jangan karena dengan adanya titik kebosanan kita ingin menjauh pada yang dekat
itu adalah pencelaan pada sang pemberi
karena setiap apa yang ada pada diri kita adalah ujian.
jelek, bagus, biasa, puruk, dan keterpurukan, yang kita lihat.belum tentu semua itu menjadi kejelekan pada setiap kita rasakan atau kita pandang
melainkan semua harus kita kembalikan kepada yang telah menciptakan.
jangan pernah kita berfikir bahwa hidup ini adalah indah.
karena keindahan di miliki bagi orang yang merasakan atau yang sudah mengerti apa itu indah
bisa saja dalam kesendirian itu indah, bisa saja dalam kesunyian itu indah.
karena keindahan adalah milik sang pribadi bukan di miliki satu sama lain.
betapa bodohnya diri ini telah mengikrarkan hidup yang semestinya dalam kehidupan
jika dalam perjalanan waktu berhenti
betapa egonya diri ini bersemangat mencari kebahagiaan dunia, sedangkan akhiratnya yang haq dan yang wajib kita meninggalkannya.
hidup hanya sementara,perjuangan hanya sesaat sebelum kita di kembalikan kepadanya

Senin, 07 Agustus 2017

Masih tersimpan

 masih tersimpan di puri kenangan
Yang belum lekas meluap hilang dalam kelopak mata
Tak berdaya karena tak dapat menbenci
Tak mampu karena tak dapat melupakannya
Tak kuat karenan sebuah nama yang tersirat
Getir pahit melandanda bagai lautan mematahkan sunyi di peraduan
Angin tak lagi menyanyup desah,ia mematahkan ranting ranting berbunga....
Kepahitan penderitaraan masih tak di temukan semangkok obat walau hanya setetes hujan yang menyejuk

Kamis, 03 Agustus 2017

Renungan

Tentunya di setiap hati manusia banyak yang menginginkan keindahan terutama di akhirat yang di namai kekal tak akan berubah selamanya..
Namun kenapa yang di incar kesenangan dunia yang hanya sementara dan lalu hingga lupa akan sebuah akhir dari taobat.
Dan menyia nyiakan waktu yang sudah di waktukan untuk kita.......?
Dunia hanya belayan sementara dan ketika kita mati meninggalkan sebuah dunia,lalu apa yang dapatkan. Duniakah, hartakah, tentunya hanya sebuah amal kebaikan yang tidak harus dengan sebuah dunia.melaikan sebuah perbuatan yang baik untuk semuanya....
Baik kita berbondong bondong mengicar dunia, harta, tahta yang di namai suatu kekayaan
Namun betapa nitanya jiwa yang telah hidup, kalau hanya mati dengan belayan belayan nafsu yang di kirai akan menuju ketenangan.
Dan betapa bodohnya hidup kita hingga harus menggaidaikan keimanan dan diri kita yang di namai hamba tuhan. Jika harus keluar dari fitrohnya

Jumat, 28 Juli 2017

Terhempas

 bergelombang di pedataran hati
Angin meriuh tak bersahabat dengan alam
Lautan tak enggan enggan menggulung pantai
Desiran merayap hangat seperti kobaran api membakar
Setelah semua teringat dengan sebuah kenangan
Langit gelap, langit pekat, langit buram, tak ada satupun cahaya yang menyinari bumi
Menjadikan alam pekat berselumut sunyi
Rengkuh,keluh,kesah itulah pemasrahan yang hanya mampu di persembahakan pada sang kuasa

Selasa, 25 Juli 2017

Luka

Kau jadikan aku tandus tanpa harapan
Bunga bungapun mengering tiada air
Serta pepohonanpun rapuh termamah matahari
Menjadikan ranting rantingku patah tiada berdaun.
Dan kini bumiku kering penuh kegersangan
Tenar berlubang di antara hidup dengan penantian
yang kau sulam dengam kepalsuan penuh kebongan
aku rapuh dan punah di antara sengatan cakra panas yang kau bakar
Dengan bara yang mengkilau api dari cahaya hatimu.