Minggu, 05 Desember 2021

Ridho ibu

Ibu...
Dari kakimu aku melangkah menuju suatu tempat
Dari kakimu aku menguatkan langkah menuju singgah..
Dan dari kakimu pula aku bergegas melewati titian waktu yang tajam
Dan jua dari kakimu pula aku berharap rohmat sang maha cipta

Ibu....
Tanganmu yang senantiasa memegang kepalaku kini tak mungkin lagi kurasa
Dan Jari jarimu yang biasa memegang pipiku kinipun jua tak mungkin bisa
Selain hanya meninggalkan rasa yang berbuah kenangan....
Kenangan yang tak mungkin usai di telan waktu
Serta rasa yang tak mungkin terlupakan di setiap desah nafasku..

Ibu.....
Sebesar gunung dosa dosaku,kau slalu hancurkan dengan kalimatmu
Setinggi langit dosa dosaku kau robohkan dengan detak jantungmu
Dan seluas lautan dosa dosaku kau slalu hibbahkan pada buih yang mengambang
Bahkan dalam hitamkupun kau putihkan dengan senyummu....

Dan kini tinggalah aku yang tak mungkin lagi kurasakan semua itu..
kini aku hanyalah patahan reranting yang berharap hujan..

Ibu....
Tanpamu aku hanyalah boneka kecil dalam ruang tunggu
Ibu... 
Ridoilah aku dalam segala hal menuju keiklasanmu...

Sabtu, 04 Desember 2021

Ummi

Ibu....
Dari tangan yang kekal kau suap aku dengan cinta
Dari jemari yang kokoh kau suap aku dengan kasihmu
Dari segala deritamu kau doakan aku dengan senyummu
Segelintir linang kau usap air matamu tak pernah lelah...
Dan dari birmu yang gemetar kau sulam semua harapanku dengan bismillah....
Dan Kini tak mungkin lagi ku rasakan semua itu
Kini takkan lagi ada segelincir linang yang jatuh dari kedua matamu

Namun semua itu,sulaman demi sulaman yang kau sulaman menetap di hatiku 
yang berbuah detak tentang kekosongan doa...
Serta lukisan tatap dan kasih sayangmu penuh cinta

Ibu......
Dalam ruang anugrah yang di tetapkan sebagai buah rohmat di punjabin waktu ...
Kini aku hanyalah kecapi yang terpetik patah
Jiwaku meronta, dadaku berdetak,semua seakan akan lusuh tanpamu...
Dan ruangan ini seakan akan kosong dalam tatap....

Ummi...
Baik baiklah engkau di sana,doaku slalu bersamamu...

Sabtu, 27 November 2021

Renungan Diri

Terkadang kita terinspirasi oleh sesosok wajah yang baru hingga seribu carapun harus di dapatkannya...demi sebuah cinta dan kasih sayangnya

Namun kita banyak lalai dan lupa..
Bahwa seseorang yang mencintai kita sejak kecil'hingga kita tau warna kehidupan seperti apa..
Dan bahkan dengan bangga hati banyak rela menukar cintanya dengan yang baru...
Entahlah

Padahal tanpa pambrih'siang dan malam hujan dalam kedinginan'bahkan air matapun di tutupinya demi sebuah cintanya pada kita
Dalam kelaparanpun dia seakan akan kenyang..
Dalam kedinginanpun dia seakan akan hangat hanya untuk menyelimuti kita..

Siapakah dia,dia adalah seorang ibu
Yang sudah merelakan segalanya demi kita

Jumat, 19 November 2021

Kau satunya cinta

Sayang...
Ingin ku kumpulkan seribu cinta untuk menyamai kisah kita dalam sajak qulbu yang senantiasa memukul kepiluan menjadi indah..
Tapi masih tak ku temukan cinta cinta yang berakar itu..
Dalam ikrar senyummupun'seribu senyum yang menyurak kasta seakan akan tak mampu melepaskan rasa kepedihan dan kedukaan dalam hatiku..

Sayang....
Tatapan matamu yang tajam'seribu matapun seakan akan tak mampu menyinari geramnya hati yang begitu lelah dengan ketiaadan yang kurajut tanpamu
Semua seakan akan dalam jejak langkahku menuju kesuraman yang tiada pasti
Semua buram'semua hitam'dan semakin menghitam 
Tanpamu entahlah'semua seakan akan melemahkan semua keinginan yang terajut menuju pasti...

Nafas Cinta 15/11/2021

Kisah waktu

Banyak sudah waktu kita jalani bersama dari padang pasir hingga kepadang sahara
Dari kepedihan dan duka hingga penuh suka cita..
Dari tetesan air mata hingga indahnya waktu bersama....

Waktu demi waktu kita rajut,seakan akan kita ada di lembah misteri yang lahap dengan kepahitan nan nestapa ...
Namun kau tetap sabar dan tabah,bahkan dari sering kudengar bibirmu seakan akan menggenggam kekeluhan,namun kau genggam seerat mungkin....
Dari hinaan dan coretan luah yang di keluarkan dari setiap bibir bibir api yang geram..
Kau biarkan seakan akan tiada mampu membakarnya 
Meski rasa kobaranya menyentuh jantungmu... 

Ooh bidadariku.....
Andai engkau tau saat saat luah air mata kesendirianku dan pedihnya kehidupan yang kini kurajut dalam kesendirianku
Mungkinkah deras air matamu tak jauh dari saat saat kebersamaan ,sejak dulu....
Yang kunamai air matamu adalah mutiara jatuh yang tak pernah surut dari celah celah itu...
Hingga mampu menguatkan segala rasaku tika jatuh di kedua bahuku....

Ooh bidadariku....
Kini kau telah kepakkan sayap sayapmu menuju syurganya
Dan kini tinggalkan aku dalam geramnya waktu yang menyayat nyayat jiwaku...
Bersama malam ku dendangkan nyanyian doa untukmu
Tunggulah aku,sabarkan dirimu dalam ruang tunggu yang menoreh waktu...

Nafas Cinta 16/11/2022