Senin, 17 Desember 2018

Buat Ibu

Ibu..
Aku tau kau adalah tulang punggung deritaku
aku tau kau adalah segala pencarian dari kehidupanku
Tapi jangan kau kobarkan dirimu bu demi segala harapanku
Biarlah kita berjalan dengan apa yang telah menjadi bagian dariku

Ibu...
Temanilah aku dari segala kesunyian ini
Temanilah aku dari kesendirian yang menjeratku
Jangan pergi jauh jauh bu,biarlah semua berjalan seperti ombak dan pantai yang saling menderu
Tetaplah di sampingkubu,karena tanpamu apalah harta dan kekayaan serta martabat ini
Selain dari kebersamaan dan cinta kasihmu bu

Ibu..
Uang bukanlah segalanya dalam kehidup kita
Harta bukanlah pula segalanya buat diri kita
Bangunan dan gedung bukan pula segalanya bagi kita
Aku hanya butuh ibu,ibu yang senantiasa mendapingiku,dan ibu yang senantiasa memberikan motivasi hidup dengan cinta
Dengan kelembutan dengan kasih sayang
Tanpa harus saling mengorbankan...

Ibu..
Hanya setangkup doalah yang mampu ku harap darimu
Dan setetes air mata cinta penuh kasihmu
Berserta suara suara nyaringmu yang memanggilku
pada setiap saat, pada setiap waktu dan pada setiap aku menangis dan menjerit jerit menantang hari

Ibu...
Jangan pergi jauh jauh ya bu,cukuplah dengan keiklasan pada sang kuasa demi waktu kita
Waktu yang senyalir dengan peredarannya
Cukuplah ibu, kau menkadi tulang punggung kasih sayang dan cinta yang kelembutan
Segalanya kita pasrahkan pada sang kuasa..

Sabtu, 15 Desember 2018

Buatmu

Kasih...
Masih dengan waktu yang tak bisa bersembunyi dari sunyi
Kau slalu datang dengan sebuah irama seruni melantunkan lagu lagu kenangan tentang cinta dan harapan,tentang kepastian dan masa depan,yang pernah kita tafsirkan sebelum badai itu melantang
Kau datang bersama hembusan angin yang meniup dedaunan
Lalu kau pergi dari balik rerimbunnya petangnya malam

Kasih....
Aku akui waktu demi waktu memang telah berlalu,dan tahun sudah berganti tahun,bahkan mungkin pula bunga yang telah ku tanam di bumi hatimu telah berguguran atau pohonnyapun runtuh dan tumbang terganti oleh yang lain,
Tapi tidak dengan yang ada di hatiku..
Hari demi hari semakin meninggi, bahkan bungapun semakin bersemi,dan slalu harum meski kau namakan masa lalu..

Kasih...
Maafkanlah aku yang tak bisa melupakanmu
Maafkanlah aku yang tak bisa menghapus bayanganmu
Bahkan suara suaramupun masih nyaring keras ku dengar lantangan di kedua telingaku
Tapi bukan maksutku tuk merasakan semua itu Karena memang sulit bagiku tuk melepaskan dan melupakanmu

Kasih..
Aku hanya bisa berdoa dengan tangan hampa buatmu,bersama dzikir yang tak pernah lepas nama namamu,yang telah terukir legam dalam jiwaku
Bahagialah kamu ,tersenyumlah seperti masa dulu,masa yang belum terampas oleh waktu
Biarlah aku di sini merabamu,meski hanya sebatas kenang dan hayal hayal masa lalu

Sabtu, 27 Oktober 2018

Jeritan Hati Sang Malam

Kenapa kita harus saling tebar kebencian bukan senyuman
Bukankah kita islam yang saling memaafkan
Bukankah kita islam yang sama sama ingin meraih kerohmatan
Bukankah kita sama sama islam yang ingin di ridhoi tuhan.
Taukah dunia ini milik siapa dan di peruntukkan untuk siapa....?
Hingga alloh menurunkan satu agama untuk saling menyadari dalam berahlaq Kenapa harus saling tiding dan saling benci..?

Ya rosululloh jika ini yang kau sebut kehancuran islam
Hanya syafaatmulah yang dapat ku raih demi suatu keyakinan dalam hati
Ya rosululloh jika ini yang kau sebut sebagian golongan dari gulonganmu yang sudah terbagi
Hanya syafaatmulah yang dapat menulongngku
Dan jika ini adalah bagian bagian yang kau sebut salah satunya bukan golonganmu
Maka dengan syafaatmulah kami dapat memilih golongan yang slalu mencintaimu

Jumat, 26 Oktober 2018

Hati dan jalan kita

Beribu waktu telah berlalu
Berjuta hari telah berganti
Haruskah kita setia menunggunya
Sedangkan bumi sudah tua
Ombak, badai, taufan,boleh saja kita bendung
Namun jika tauhit telah di permainkan
Dan Agama di jadikan permanin

Haruskah kita tetap tenang
Haruskah kita tersenyum
Atau haruskah kita diam
Tidak,karena tauhit adalah hati kita
Dan agama adalah jalan kita

Disini di sini di hati ini sampai akhir nanti
Kematian takkan tenang tanpa tauhit
Kematian takkan nyaman tanpa tauhit
Haruskah kita duduk manis bertepuk tangan
Dengan sebuah permainan yang mengancam waktu kita....

La ilahe illalloh muhammdar Rosululloh
inilah kita wajib pertahankan
Hingga akhir memilih kita dengan husnul khotimah

Kamis, 18 Oktober 2018

Keindahan

Jika kau bunga izinkanlah aku menjadi tangkainya
Lalu aku tumbuhi setiap titik titik rahasia duri duri penjaga demi kebahagian kita
Jika engkau tanah, izinkanlah aku batunya sebagai kekuatan menjadi anak anak gunung yang di tubuhi bunga bunga rohmat penuh kehijawan
Jika kau air, izinkanlah aku menjadi sungainya yang memanjang lalu kau dapat mengalir dengan tenangnya menuju muara muara kisah penuh kasih di perjalanan hingga sampai pada batas batas waktu yang di tentukan tuhan.
Jika kau tak sudi,barangkali aku berbahagia karena dapat mengenal keindahan dirimu yang bersapa santun penuh senyuman yang menoreh di kedua bibirmu yang memirah
Barangkali itulah kebahagiaan yang dapat ku nikmati dari alloh yang di sisipkan kepadamu..