Jumat, 26 Oktober 2018

Hati dan jalan kita

Beribu waktu telah berlalu
Berjuta hari telah berganti
Haruskah kita setia menunggunya
Sedangkan bumi sudah tua
Ombak, badai, taufan,boleh saja kita bendung
Namun jika tauhit telah di permainkan
Dan Agama di jadikan permanin

Haruskah kita tetap tenang
Haruskah kita tersenyum
Atau haruskah kita diam
Tidak,karena tauhit adalah hati kita
Dan agama adalah jalan kita

Disini di sini di hati ini sampai akhir nanti
Kematian takkan tenang tanpa tauhit
Kematian takkan nyaman tanpa tauhit
Haruskah kita duduk manis bertepuk tangan
Dengan sebuah permainan yang mengancam waktu kita....

La ilahe illalloh muhammdar Rosululloh
inilah kita wajib pertahankan
Hingga akhir memilih kita dengan husnul khotimah

Kamis, 18 Oktober 2018

Keindahan

Jika kau bunga izinkanlah aku menjadi tangkainya
Lalu aku tumbuhi setiap titik titik rahasia duri duri penjaga demi kebahagian kita
Jika engkau tanah, izinkanlah aku batunya sebagai kekuatan menjadi anak anak gunung yang di tubuhi bunga bunga rohmat penuh kehijawan
Jika kau air, izinkanlah aku menjadi sungainya yang memanjang lalu kau dapat mengalir dengan tenangnya menuju muara muara kisah penuh kasih di perjalanan hingga sampai pada batas batas waktu yang di tentukan tuhan.
Jika kau tak sudi,barangkali aku berbahagia karena dapat mengenal keindahan dirimu yang bersapa santun penuh senyuman yang menoreh di kedua bibirmu yang memirah
Barangkali itulah kebahagiaan yang dapat ku nikmati dari alloh yang di sisipkan kepadamu..

Rabu, 03 Oktober 2018

Semua Milik Alloh

Barangkali kita terlalu bangga pada diri kita yang tanpan dan cantik karena kita sudah menghiasi dengan jerih payah kita sendiri
Tapi ingatkah tentang apa yang kita punya..
Ketampanan, kecantikan yang kita namai sukses dalam fana.. Itu tidak seberapa dengan apa yang di berikan oleh alloh...

Cobaklah berfikir sejenak tentang diri kita
Cobalah berfikir sejenak dengan langkah kita
Dan cobalah berfikir sejenak tentang hidup kita
Bagaimana jika kematian itu hadir memanggil kita
Bagaimana jika malaikatul maut tak mengabari kehadirannya..
Dan pada saat itu pula kita tanpa sadari sudah meninggalkan yang sudah kita agung agungkan hingga diri kita sok,atau sombong pada sesamanya dan hingga lupa pada sang pencipta...

Kembali kepada alloh

Apa yang kita dambakan dalam hidup..
Harta.........?
Emas.........?
Dunia.........?
Jabatan.....?
Lalu bagaimana dengan kematian yang datang tanpa kita duga, entah nanti atau esok.
Atau sebentar lagi...
Kita tidak tau....

Lalu bagaimana dengan harta yang kita kumpulkan dan emas serta dunia dan jabatan kita...
Siapakah yang akan memakainya atau meneruskannya.. ?
Lalu apakah sang penerus sama seperti kita atau sebaliknya...

Marilah kita hittoh dan kembali kejalan kebenaran..
Karena kita masih punya kesempatan meski sedetik meski sedetik...
Insya alloh,alloh maha pengampun dari segala dosa dan kemaksiatan yang kita tidak ketahuinya

Rabu, 15 Agustus 2018

Renungan anak

Tidakkah kita berfikir tentang sebuah kerugian orang tua kita yang kita rampas
Iya bagi orang tua tidak akan berfikir kesana karena orang tua iklas menjalankannya
Lalu bagaimana dengan kita sebagai anak

Dari awal seorang ibu telah hamil yang awalnya beliu cantik dan indah
Dan laki laki juga tidak di sibukkan mencari nafkan yang begitu rowet

Dengan keadaan kita yang masih dalam kandungan kita telah di salami oleh orang tua kita dengan kebaikan..
Yang ibu senantiasa merawat kandungannya dengan baik, dan bapak mencari nafkah demi kalangsungan hidupnya yang hamil,hingga di lahirkan..
Semasa kecil dari merubah popok bahkan kencingpun bapak dan ibunya telah mengawali waktunya untuk kita hingga dewasa
bahkan di tengah malam dalam ketidak sadaran kita, orang tua menangis memohon kepada tuhan untuk mendoakan sekecil supaya menjadi anak yang soleh dan solehah

Lalu bagaimana dengan kita yang sudah dirawat dan di besarkan
Ingatkah atau berfikirkah
Dengan semua itu......

Lalu apa yang akan kita berikan kepada orang tua kita. Haruskan kita memberikan nama yang jelek kepada beliu.karena dengan sebuah kehidupan yang menyombongkan diri kita
ataukah kita tidak mau menghapus kedua air mata orang tua kita..

Tentunya doa tidak cukup untuk membalas semua kerugian orang tua kita yang terampas
meski orang tua kita tidak meminta imbalannya
dan harta pula tidak akan cukup untuk membalas kebaikannya kepada kita...
Lalu apa yang harus kita berbuat..
Buatlah orang tua kita tersenyum dari desahnya
buatlah orang tua kita tertawa dari jeritanya
dan buatlah orang tua kita bahagia dari penderitaanya....
Maka sebagian dari apa yang beliu berikan kepada kita, tentunya kita sebagian sudah membayarnya, meski tidak semuanya..
Dan seterusnya kita kembalikan kepada alloh yang memberikan takdirnya...