Minggu, 15 Juli 2018

Tentang Kamu

Izinkan aku menulis naskah di beranda hatimu
tentang debur ombak menyapa pantai
yang mengawali dari bisik angin bermuara sayup dari lorong lorong gua yang tenang
Dan izinkan kembali kata kataku bersyair kerinduan tanpa jiwa menyebut namamu
yang kini jauh dari pelupuk mata namun menggetarkan hati
Disekian kalinya relakanlah aku berbisik iklas dengan keabadian cinta untuk merinduimu sebagai pengganti gelap tanpa cahaya pagi.

Diakhir kalam,hatiku perkecambuk debar debur yang meriuh resah tentang alamnya engkau yang di ciptakan tuhan
andai saja malaikat dapat ku tatap,kan
ku debatkan tentang engkau yang di ciptakan seindah purnama....

Sabtu, 30 Juni 2018

Keindahan

Seusai solat maqrib dan werit yang tak lupa ku berharap dengan kedua tangan hampa
ku umpamakan sebuah kenaturalan dirinya yang begitu warna...
matanya yang bening.....
halnya mutiara yang begitu indah mengkilau di meja kristal tanpa warna selain cahaya
alisnya yang mendaun....
sungguh bak rumput hijau diantara kegersangan yang hidup tanpa tersulam..
bibinya yang memerah....
bak bunga di atas tangkai kehidupan yang selalu di jatuhkan embun tanpa musim ketika pagi
hingga membuat setiap kumbang jalang ingin memilikinya dengan persaingan yang begitu ketat
sungguh anugrah yang telah tercipta baginya dari tuhan
hingga setiap setiakupun jatuh teruntai untai di padang harap.....
kau sungguh natoral di setiap sosok warna pada kehidupan

Jumat, 29 Juni 2018

Inilah Aku

Katakan pada yang bertanya tanya tentang aku
aku sudah ada sebelumnya di hatinya
dan jika ada orang bertanya siapa aku,katakan saja aku adalah tulang yang lebih awal di ciptakan sebelum di patahkan menjadi kamu
jika bertanya dari mana asalnya,katakan saja aku dari sebongkah tanah liat sebelum adam di ciptakan
dan jika memaksa tentangku mau apa,katakan saja padanya aku akan mengambil tulangku yang dulu patah untuk ku sambung kembali.....
biar mampu mengarungi hidup tanpa ada cela lalu senantiasa bersujut kepada tuhan slamanya

Rabu, 20 Juni 2018

Tangisan jiwa

Taukah kita berapa lembarkah pahala yang telah kita kumpulkan
dan berapa lembar pula dosa dosa kita kumpulkan...
masihkah kita slalu berdamai dengan dan berteman dengan dosa dosa yang akan menjerat kita nanti,sedangkan amal kebaikan slalu menunggu kita bagaikan pengemis di jalanan kekurangan makanan
kenapa kita masih membuta kenapa kita masih tak mendengar dan kenapa kita masih was was...seperti kita melangkah pada ketidak yakinan bahwa yang meniadakan dan yang memberi hanyalah alloh.kenapa kita harus melupakan dia kenapa kita harus mengikuti nafsu kita sendiri
wahai hati yang tidur bangunlah semangatkan setiap sendi sendi saraf yang lagi kendor,kuatkanlah jiwa jiwa ini membawa selendang kebaikan,meski tak harus di pandang wibawa....

Selasa, 19 Juni 2018

Nestapa

apalah arti hidup jika di setiap kita berhembus tak ada lain selain dunia
apa arti hidup jika dalam hidup hanya menangisi dunia
dan apalah arti hidup jika sebatas batasnya keindahan dunia
sedangkan kekelannya yang takkan kembali kedunia adalah akhirat...
berfikirlah sebelum di fikirkan.
karena yang mati tidak dapat berfikir melainkan yang hidup memikirkannya
tidaklah kita berfikir pada hari jumat siapa yang repot dan pusing serta di pusingkan,tentunya anak dan cucunya serta orang orang yang masih hidup
lalu bagaimana keadaan yang kini sudah ada di dalam kubur,bahagiakah dia tenangkah dia atau dia sudah menjadi bagian bagia siksa yang pedih dari azab azab kubur semenjak kita dalam dunia hanya memikirkan dunia.