Rabu, 20 Juni 2018

Tangisan jiwa

Taukah kita berapa lembarkah pahala yang telah kita kumpulkan
dan berapa lembar pula dosa dosa kita kumpulkan...
masihkah kita slalu berdamai dengan dan berteman dengan dosa dosa yang akan menjerat kita nanti,sedangkan amal kebaikan slalu menunggu kita bagaikan pengemis di jalanan kekurangan makanan
kenapa kita masih membuta kenapa kita masih tak mendengar dan kenapa kita masih was was...seperti kita melangkah pada ketidak yakinan bahwa yang meniadakan dan yang memberi hanyalah alloh.kenapa kita harus melupakan dia kenapa kita harus mengikuti nafsu kita sendiri
wahai hati yang tidur bangunlah semangatkan setiap sendi sendi saraf yang lagi kendor,kuatkanlah jiwa jiwa ini membawa selendang kebaikan,meski tak harus di pandang wibawa....

Selasa, 19 Juni 2018

Nestapa

apalah arti hidup jika di setiap kita berhembus tak ada lain selain dunia
apa arti hidup jika dalam hidup hanya menangisi dunia
dan apalah arti hidup jika sebatas batasnya keindahan dunia
sedangkan kekelannya yang takkan kembali kedunia adalah akhirat...
berfikirlah sebelum di fikirkan.
karena yang mati tidak dapat berfikir melainkan yang hidup memikirkannya
tidaklah kita berfikir pada hari jumat siapa yang repot dan pusing serta di pusingkan,tentunya anak dan cucunya serta orang orang yang masih hidup
lalu bagaimana keadaan yang kini sudah ada di dalam kubur,bahagiakah dia tenangkah dia atau dia sudah menjadi bagian bagia siksa yang pedih dari azab azab kubur semenjak kita dalam dunia hanya memikirkan dunia.

Mutiara Hati

Mana yang haqiqi tentang cinta
mana yang lebih cinta dari pada yang cinta
taukah engkau kerinduan langit pada sekujur tubuh yang harum penuh pesona nan bersinar,dialah merindukan orang orang yang senantiasa merindukan alloh,bahkan langitpun merindukan pula sebagai tempat pekuburan jasatnya...
tidak lagi bumi yang di dalamnya hanyalah sujjeul aqrok atau olar ular yang bertaring dan besar yang siap menerjanh kita dengan permainannya...
Ya Ahlul khomer...wahai para peminum tidakkah kalian puas dengan genggaman tong tong air yang senantiasa membuatmu lupa ingatan,lupa akan istrinya,lupa akan anak anaknya,sedangkan istri dan anak membutuhkan pembimbing kalian.
karena kalianlah yang akan di tuntut nantinya di hadapan alloh...
kalian akan di peras dari segi amal amalnya...
jauh dari perasan kelapa tua tuk di jadikan minya...
atau sebaliknya engkau akan tenggelam di gubah gubah berapai nan hitam menggelap bersama penguasa penguasa dholim yang tidak mengenal urusan fakir miskin dan anak yatim
Ayo kembalilah sebelum mata hari terbit di esok pagi nanti...
kini malam mulai larut dan gelap beristiqfarlah karena alloh senantiasa membuka pintu maaf bagi kita semua,jangan hitung lagi kebesar dosa dosa kita yang telah kita perbuat,tetapi ingatlah bahwa diri kita sekarang hanya kembali kepada alloh untuk menjumpai hari esok hingga bersama alloh..

Kamis, 31 Mei 2018

Jangan Pernah Ragu


di jalan alloh jangan pernah meragukan lagi apa yang kita tujui meski kadang merasa lelah dan seakan akan merampas semua keinginan
karena alloh lebih mengerti dan lebih tau sebelumnya tentang keinginan dan tujuan kita....
hanya saja kita perlu menjaga ruhuniyah kita yang senantiasa menggelembung pada jiwa...
jangan sampai ada nafsu nafsu keinginan yang jauh dari anjuran anjuran para nabi yang di muliakan oleh alloh serta yang sudah menjadi kekasihnya alloh...
teruslah berjuang

dan yakinlah alloh akan menggantinya dengan keinginannya sendiri tanpa kita tau berapa dan apa yang dia berikan kepada kita
tentunya yang akan membuat kita lebih baik dari sebelumnya.....

Renungan

tidakkah kita berfikir apa yang kita miliki
tentunya semua hanyalah bersifat sementara dan yang kita milikinsemuanya karena kehendaknya
tentunya akan kembali kepadanya dialah alloh.
kecantikan pula akan kembali kepada asalanya iya itu tanah liat
darah akan kembali pada sumbernya iyalah mata air
tulang akan kembali pula pada asalnya yang di ciptakan
sedangkan kita hanyalah memiliki diri kita:bukan tubuh bukan melainkan ruh yang ada di dalam hati kita
bukan nafsu yang ada di dada kita.
cobalah kita tatap pada sebuah kematian seseorang yang kaya maupun miskin apa yang dia bawak ke alam kubur..
badanya sudah di kembalikan tanpa ada yang menyuruh dan sedikit demi sedikit dia rusak dan meleleh menyatukan diri dengan asalnya iyalah bumi....
masih ingatkah itu semua tentang kemilikan diri kita yang senan tiasa kita manja manjakan dan kita agung agungkan:Subhanalloh maha suci alloh yang telah meminjamkan tubuh ini kepada kita