Sabtu, 04 November 2017

Putri


Ooh putri.... 
tak kau lihatkah cinta di mataku yang serupa lautan
gedebur ombak menggetarkan malam sunyi              
mengalun dalam ayunan gelombang
berputar dalam hembusan angin
berlipat gulung ombak biru yang datang
hempaskan jiwaku ke bebatu karang


Ooh putri... 
betapa luasnya kerinduan ini membentang
betapa jauh pengembaraan hati mencari sandaran
dalam kesunyian tak berbatas
dalam dera senja yang melintas
taukah engkau kini segala nyanyianku seperti tenggelam dalam cekam


Oooh putri... 
tak kau lihat camar-camar yang melintas
terbangnya begitu rendah menyentuh tubuh lautan
ia telah terbang dari jauh dan datang berkabar berita
tentang kapal yang pergi berlayar
tentang puing-puing kapal yang berserak  di lautan
yang tenggelam, yang kandas, dan yang terhempas
berderai dalam amukan laut garang


Ooh putri... 
lihatlah kini kusimpan kesedihan ini
dan berusaha melihat matahari
yang masih bersembunyi di balik cakrawala

 putri... 
dalam kegelapan malam ingin ku memainkan rembulan,memainkan ombak
meski pasang surut  dalam tatapan
berharap perahu-perahu berlayar dalam sajian
hingg beribu burung yang terbang kembali dalam senyuman, hingga tak kudekap lagi lamunan

Senin, 30 Oktober 2017

Kau

Sengaja kau kubiarkan mengikuti arus dadamu yang keinginan tuk melangkah meski aku di sini akan menjadi tunggu malam yang bisu tapi ku yakin kau akan bersuara kelak dengan tangis dan jeritan yang melantang hingga kau kan melutut di depanku...saat itulah aku akan bangkit dan mengusapmu sebagai orang yang pernah engkau sakiti dan kau tinggal layaknya pasir tak pernah engkau jumpai

Minggu, 17 September 2017

Manusia lemah

aku hanya berusaha sekuat jiwa ragaku untuk mendapingi kalian
dan aku berusaha untuk menjaga kasih sayangku kepada kalian..
selebihnya kupasrahkan kepada allah yang mengutamakan hidupku dan yang memberi jalan untuk bersama kalian....

dan jika kalian merasa kurang pas dan tak sanggup berjalan bersamaku...
aku tidak minta lebih pada kalian
yang ku pinta jagalah waktu kalian untuk terus berjuang di jalan allah... penuh kerohmatan dan keimanan
dan janganlah sehelai rambutpun yang jatuh karena suatu ke egoisan hidup masalah dunia.
perjuangan ahirat adalah lebih utama dan penting dari pada kehidupan dunia.......

jiwa

kebodohan seseorang bukanya karena dia tidak tau membaca dan menulis dalam setiap pelajaran hidup
tetapi dia slalu mengatakan sok benar dan slalu menyalahkan orang lain dalam berkalimat....

haji bukanlah jaminan dalam merajut ketakwaan
tetapi dia yang sudah bertitel haji ada di jalannya atau di suatu syarat sebagai orang yang beriman...
tetapi belum tentu di katakan orang orang yang beriman...
karena banyak orang yang berhaji menganfalkan karena sudah tau kemekah tatap dirinya ahlaqnya semakin pejat dan kata katanya semakin membabi buta tidak lebih dari hiwan yang hanya mengeluarkan suara dan menakut nakuti orang atau menebarkan kebencian ......

ahlaq labih baik dan sempurna dari pada kita beribadah
namun senantiasa membicarakan orang lain......

Cermin diri

orang lain itu adalah cermin bukan suatu perungkapan atau di ungkapkan hingga tersudut
meski dia salah dalam satu pergaulan....
atau tidak sama dengan apa yang ada dalam hati dan keinginan kita....

sebagai cermin dia hanya cukup sebagai kaca saja....
kita sebagai orang yang bercermin tak perlu membuat cermin itu meski retak semakin meretak...
jika tidak suka pada cermin itu baiknya mencari cermin lain yang sesuai dengan keinginan hatinya....

kita sebagai manusia baik baiklah menjaga diri kita
apa lagi lisan...
lisan lebih tajam dari pada pedang
ketika dia suduh menusuk bukan lagi tubuh yang harus mati
melainkan hatipun juga mati di tusuknya
dan menjafikan mayat hidup.....
sedangkan sang pembunuh adalah iblis yang berwadah dan berwajah manusia