Sabtu, 02 September 2017

Masihkah

 berjalan seperti apa yang menjadi pedoman dalam hidup

atau aku memang harus kembali pada sebuah tali rasa yang tak mungkin....
entahlah semua ku berserah pada sebuah jalan dan takdir sebagai jodoh....
aku hanyalah tanah yang hanya mampu menadah......
jika merasa bahagia dengan masanya

aku memang harus berusaha melupakannya
dan aku iklas dengan apa yang menjadi patoaan dalam hidup, meski telah legam cinta ini.

cinta kasih sayang


aku hanya bisa berjalan pada kiprah yang panjang
aku hanya mampu menundukkan kepala dengan segenap ketidak mampuan
serta aku hanya berseruh doa doa untuk kebahagiaan sebisa mungkin
jalannya dan semua pemberiannya tergantung padanya..
karena aku hanyalah sebagai penadah yang kosong berharap isi saja.
jika aku harus memang menerima kekosongan dalam diri tentang harapan
semuga aku dapat di tenangkan dalam hidup menjalaninya
cinta kasih dan sayang itulah yang aku harapkan tidak lebih
karena ketiganya adalah anugrah yang berada di dalam diri 
sebagai penguat dan ikatan menuju ridho ilahi

Pasrah

 harus berjalan dan berbentuk sedemikian rupa pada wajah langit
padahal aku berusaha menyimpan satu sinar yang terang sebagai bintang buatnya..
jika harus ada sebuah pilihan pada setiap jejak langkah hingga kau merasa kurang nyaman karena terlalu dalam bersama hidupku
aku tidak akan menyiksamu sebagai orang yang aku cinta...
namun yang aku harapkan adalah kejujuran dalam hidup bukan sebagai  umpan atau pemetik
melainkan sebagai jalan yang terbaik untuk masa depanmu dan aku serta kita semua....
jika kau memilih hidup denganku,baiklah dengan kesederhanaan tak perlu memontang manting seperti yang kain..
dan jika kau memilih tidak untuk bersamaku, aku juga merasa tenang karena engkau memilih jalan terbaiknya bagimu...
bahkan dedoakupun mungkin hanya sekedar sapaan saja sebagai sanjungan kepadamu.karena kau telah memilih yang terbaik.
karena pilihan itu bukan suatu paksaan atau suatu keinginan salah satunya. melainkan itulah milik kita pribadi yang perlu kau jalankan dan kau syukuru...
meski di tengah jalan setapak aku mengeluh dengan perih dan melapa sakit. namun setidaknya aku bahagia karena kau sudah memilih yg terbaik buat dirimu.

Rasa


terlalu melalu di antara langit kau membiru dengan riyangnya...
tak terfikirkan bahwa ada rasa yg sakit di antara awan yang melihatnya....
apalagi senyum dan bahagiamu bukan bersama dengan orang yang memperdulikanmu...
keceriyaanmu memang aku kagumkan dan aku inginkan...
tetapi bukan untuk siapa siapa melainkan aku... dan kita semua....
aku tau kau bunga yang pernah gugur dua kali tanpa siraman
tapi aku berusaha menyiramnya dengan tabah dan sabar penuh kepribadian..
namun kau masihbtidak mengerti sebagai bunga....
padahal aku sudah mengatakan bahwa aku akan terus berusaha untuk menjadi embun tanpa pagi dan malam

Jumat, 01 September 2017

Rasa Diri

ketika takbir sudah berkomandang apa yang kita rasakan
tentunya kebesaran allah sang semesta alam jagat
sebesar apapun kita kecil tentunya baginya
sekaya apapun yang kita miliki sedikit baginya
sekekar apapun badan kita kurus baginya
sekuat apapun kekuatan kita doif baginya
karena diallah allah yang maha besar dari segalanya
masihkah kita merasa mampu menundukkan dunia
masihkah kita merasa kaya dari segalanya
masihkah kita merasa tanpan dari segalanya
masuhkah kita merasa kuat dari segalanya
tentunya kita perlu harus berfikir bahwa air mata itu adalah sebuah tanda ketidak mampuan dari segalanya
tentunya kita tidak bisa dengan segalanya....
allahu akbar allahu akbar allahu akbar
allahu akbar walillahil hamdu
kami keluarga besar mengucapkan
mohon maaf lahir dan batin penuh kekosongan 
terkecuali dengan ribuan kata dan dosa yang tak mampu kuhapus  tanpam kalian semua.
amin amin amin ya robbal alamin.
semuga allah mengilhalkam kami sebagai hamba atau bagian dari orang orang sholeh.