Rabu, 21 September 2016

Luka

Biarlah kan aku langkahi setapak jalan yang penuh luka ini
mungkin inilah jalan hidupku yang memang harus dijalani
beserta takdir buku langit yang tersyirat sebagai kehakan yang pasti

biarlah hujan deras air mata ini menjadi sejarah pedih dalam setiap kenangan yang berair
lalu menjadi tinta basah yang tertulis pada selembar daun hijau di atas ranting yang patah
mungkin inilah yang harus aku jalani sebagai insan yang tak berarti di bumi

lelah,pedih penuh luka.biarlah akan aku terima kenyataan hidup ini
mungkin semua adalah kelayaan yang harus ku pijak dalam setiap langkah tanpa cinta dan kasih sayang yang menuang
mungkin inilah kenyataan hidupku yang harus aku arungi dalam setapak waktu
tanpanya dalam kenyataan di dunia
tapi aku akan terus menanti dan menunggu hingga akhir dan perjalananku sampai bertemu

Sabtu, 10 September 2016

Ulasan pagi

Senyum telah terbitkan matahari pagi dari puncak timur
Syiratan kata menjadi bahasa lugas di pematang rindu
menjadikan rasa angin meruah lirih di pepohonan
hingga rindangnyapun mengepak dedaunan

bahasa latin tidak pernah letih tercicip bibir yang mengisap
bagai kopi terseduh seduh yang memanis

aah secangkir kenangan yang serupa dengan bayangan
Semuga nama nama itu takkan terhapuskan oleh bisingan waktu yang menguak
beserta syiratan nama yang menyatu dalam indahnya syair

Kamis, 08 September 2016

Satu kata

Senyum telah terbitkan matahari pagi dari puncak timur
ayiratan kata menjadi bahasa lugas di pematang rindu
menjadikan rasa angin meruah lirih di pepohonan
hingga rindangnyapun mengepak dedaunan

bahasa latin tidak pernah letih tercicip bibir yang mengisap
bagai kopi terseduh seduh yang memanis

aah secangkir kenangan yang serupa dengan bayangan
Semuga nama nama itu takkan terhapuskan oleh bisingan waktu yang menguak
beserta syiratan nama yang menyatu dalam indahnya syair

Rabu, 07 September 2016

Kepergianku

Aku mempunyai harapan dan sama dengan kamu yang berharap
aku menginginkan sesuatu yang sama dengan kamu untuk masa depanmu
tapi maaf aku bukanlah batu batu yang dapat engkau injak halnya masa lalu
tapi aku serupa angin yang berangan angan keindahan sepertimu

jangan ganggu aku dan jangan sekali kali engkau pertanyakan diriku
biarlah Aku berjalan dengan hati dan ketabahanku karena aku sudah dapat melupakan dirimu

Maafkan aku

Setidaknya aku engkau maafkan dalam segala kalimat yang tersirat salah
itu sudah cukup buatku untuk tenang dalam kenyataan bersamamu

aku tau aku memang tidak pantas dan takkan ada di dalam hatimu yang bening
walau harapanku merendam di jauh ingin merendam di dalamnya
setidaknya aku cukup engkau maafkan atas segala rasa yang mensyiratkan kata

yaah..mungkin semua itu salahku yang mengenang dalam kesucian hatimu yang nening
tapi yakinlah dan percayalah padaku yang berharap seribu maaf darimu
semua itu adalah untayan kata yang aku lepaskan pada rumput mati di perjalananku tadi
untuk menjadikan inspirasi rasa yang ku bungkam...

Sekali lagi maafkan aku yang telah melukaimu....