Jumat, 03 Juni 2016

JIKA

Jika pagi ini engkau aku lihat tersenyum indah menyamakan mentari
Mungkin aku takkan bertanya tanya kepada sang bunga di atas ranting
Tentang raut wajahmu yang indah bak bidadari di mataku
Dan mungkin desah angin yang meneup takkan terkatup di bibirku

Jika pagi ini dapat kau semai benih benih doa dan harapan
Di atas bumi yang gersang tanpa sehelaipun daun di sana yang hijau
Mungkin akulah yang akan mengaminkan lebih dulu sebagai bumi yang berharap
Akan benih benih itu sebagai penumbuh bunga bunga cinta yang indah

Jika pagi ini engkau tak merasakan desah angin yang bersejak sejuk
Pada sehelai daun alismu yang begitu halus bak melati indah
Mungkin akulah awalan yang menjelma angin sejak lewat dari syair pagi
Yang akan membuatmu tersenyum di setiap kuntum bibirmu yang mirah

Namun semua hanya hayal malam dalam mimpi yang indah...
Seketika ku terbangun dari lelapnya mata yang tertutup
Kau tak begitu nyata dalam segala galaku di sini....
Hingga ku kembali bertanya kepada awan yang bergerak lirih
Tantang seraut wajahmu yang bersinar cerah seperti pagi....

Kamis, 02 Juni 2016

Aku berharap Kepadamu

Jika hari ini engkau bisa tersenyum...
Berikanlah sedikit senyum itu untuk kau bagikan pada hati yg sedang kalut ini....
jika kau sedang bahagia izinkanlah walau sesikit kebahahiaan itu aku memilihnya walau hanya sebatas sapa....
kini hatiku resah.kini hatiku pasrah dan kini semua jiwaku yang berjalan sama halnya dengan sebuah perjalanan yang tak menemukan arah ...
jika kau meneteskan air mata bahagia...
izinkanlah pula walau hanya setetes bening untuk ku teguk sebagai pelepas dahaga hati yang pasrah dengan semuanya....

Rabu, 01 Juni 2016

Ku nikmati kesendirian ini

Takkan ada kata kata lagi di setiap malamku
Mungkin halnya langit tanpa rembulan bercahaya
Dan bintangpun gelap dengan awannya yang pekat
Yang mungkin sebentar lagi akan meneteskan deras hujan.

Tak perlu ku ucapkan selamat malam kembali malam ini
Karena angin sudah lebih dulu merangkainya dengan kata kata
Biarlah aku cukup demikian saja menatap tanpa kata

Biarlah derai air mata kan slalu bersamaan dengan tetesan hujan
Yang menderas dari langit gelap tanpa cahaya
Mungkin inilah takdirku yang tak dapat menemuimu tuk selamanya.
Dan akan aku nikmati semuanya walau begitu sakit.
Halnya aku tak pernah tau dan bertemu dengannya....

Selasa, 31 Mei 2016

Tak mampu ku berkata

Entahlah....
Sampai kapan rasa ini aku pendam dalam salam
Sedangkan hati terus meronta ronta dengan kuatnya
Seperti halilintar yang merobek robek kesunyian

Entahlah....
Haruskan aku utarakan lewat senandung syair yang bijak penuh cinta
Atau harus aku titipkan pada sehelai daun yang hijau
Untuk menyatakan rasa cinta yang kini mulai meronta

Entahlah....
Terkadang hati tak mampu untuk menyatakan dari bibir bibir luka
Yang tak pernah memanis selain hanya lewat dari senandung bahasa
Yaaah...
Bahasa cinya yang bergaun sastra dan bahasa rindu yang berwana biru...

Jujur

Jujur aku mencintainya dengan segenap rasa yang ada
Seprtinya dengannya segala hal akan berubah sempurna
Sakit yang kurasakan mungkin sirna seketika

Jujur aku merinduinya bagaikan langit dan buminya
Dengan rintikannya meneteskan rintik rintik hujan sebagai kasih dan sayangnya
Lalu menumbuhkan bunga bunga cinta yang yang harum tiada waktunya

Jujur aku berharap dengan sapa dan senyumnya
Yang tak pernah berhenti menyiksa hati dalam sendirinya
Namun apakah dia tau bahwa aku menvintainya.....
Entahlah yang aku tau
Hanyalah aku berharap belas kasih dan cintanya....