Rabu, 04 Mei 2016

Mencintaimu Dlm Diam

Aku desahkan bahasa tersembunyi buatmu
Bahasa hati yang tak dapat aku ucapkan dari bibirku
Dan kata hati yang tak dapat aku hantarkan pada suara nyaringku..

Dari semilir angin yang merangkai sejuk pada jiwamu
Dari seruan ombak yang mendesir lirih di degup matamu
Aku titipkan Cinta yang kuat dalam hatiku
Namun aku tak mampu untuk menyuarakannya
Selain hanya tersenyum,dan berhagia tanpa nyata..

Di antara desah kaila yang menyamarkan suara
Aku sebut sebut namamu tak berwaktu
Dan aku ukir indah ulas bahasamu menjadi nyata...
Pada hati,pada dinding hati Dan pada setiap kelambu kelambu hati..
Yang kini tak mampu aku ucapkan pada kenyataan hidup yang Sejati...

Mungkin ini memang kelemahanku
Mungkin ini memang ketidak mampuanku
Namun yang ku tahu engkaulah bahasa Cinta yang aku rangkai setiap diksiku...

Pasrah

Di persimpangan jalan yang tak bernama
Aku duduki batu hitam yang lekat dengan warnanya
Melabuhkan lelah pada saatnya yang sejak dulu menguat resah pada jiwa

Dari sudut sepi yang  senyap....
Angin menyuwarakan desahnya pada waktuku yang sendiri
Menyapa hati yang mengeluh pasrah dengan kehampaan
Menyejukkan jiwa dengan ketabahan

Sementara di atas ranting yang hijau...
Bahasa burung terus menukik sejak dengan cintanya
Memanggil manggil dengan suara lembutnya
Seakan akan memamirkan kata kasihnya
pada jiwaku yang kini hampa...

Minggu, 01 Mei 2016

Cukup Sudah Luka Ini

Sudah cukup luka dengan semua yang kau berikan
Jangan kau tampakkan lagi bahasa cintamu yang tak perlu kau katakan
Biarlah aku sendiri menjerit sepi tanpa kau tanya
Pergilah sejauh mungkin tak usah kau menoleh
Aku sudah terbiasa dengan kesendirian yang sunyi.

Sudahlah tak perlu kau tersenyum walau senyummu berpahala ...
Cukup sekian terimakasih atas segala yang kau berikan
Dan akan aku nikmati sebagai tempaan hati
Walau tersiksa sendiri

Jumat, 29 April 2016

Inilah aku

Aku....
Adalah jelata yang tak mampu dengan harapan indah
Bahkan dalam jejak jejakkupun yang terayun
Hanya pengabdian harap yang patah di tengahnya

Engkau....
Adalah aksara yang hanya bisa aku tulis dalam sejak
Yang dapat aku baca dalam jarak dan waktu
Untuk melumpuhkan kerinduan dan keinginan yang meraja...

Inilah aku ...
aku tak pernah lelah walau dalam jarak dan waktu yang jauh untuk satu harapan
Tuk bersamamu.walau semua itu hanya hayalan belaka yang tak bermakna
Namun aku yakin dengan doa cinta yang aku genggam
Suatu saat engkau akan bertanya kepadaku
Tentang cinta yang sesungguhnya...
Dan engkau akan mengerti besarnya cintaku darinya kepadamu

Kejam

Pecah seribu....
Cinta menjadi butiran kaca yang tak dapat di cerminkan
Dan kerinduanpun mencadi mayat yang tersayat sayat di atas batu hitam
Meninggalkan tangis tangis kecil pada anak yang tersayang....

Engkau......
Kini menjadi kelambu hitam dalam kamar kamar waktu yang sepi
Pekat tak berwarna gelap tak tersapa.bahkan tiraimu menyia nyiakan kasih yang harum dalam sapaku

Kejam.....
Kau masih saja tersenyum manis seakan mengulas ngulas cinta pada luka
Luka yang kini menyayat nyayat di setiap desahku dan dibsetiap waktu waktuku

Sungguh hari hariku menjadi makna yang tersayat dalam rupa luka
Yang kau berikan kepadaku tanpa rasa....
Sungguh kau kejam .......