Senin, 18 April 2016

Untuk Sang jiwa

Kirananya mencari cinta
Kini aku terjatuh pada lembah lembah yang dalam
Menyimak waktu tersendiri menatap langit yang nan sunyi
Berharap kasih seusai haujan dengan penumbuhan bunga bunga indah bak syurga

Kiranya mencari cinta......
Kuterdiam di antara ranun renun nasib yang begitu rengkuh
Berharap dengan seribu doa.tuk tertuangkan serubu makna

Kiranya mencari cinta
Andai saja sang dewi langit jatuh dengan kepakannya
Mungkin dialah bidadari syurga yang tersuguh untukku sang jiwa

Pasrah Dan Luka

Terdiam seribu kata menatap bahasa langit
Yang kini runtuh menjadi kehujanan yang lebat
Desah angin berkecambuk peka menampar kesunyian
Yang tadinya tenang dengan desiranya
Kini mencadi gumpalan ombak yang menghantam karang

Di mana bahasamu dulu yang kau alirkan menjadi sebening embun
Di mana suaramu yang dulunya lembut yang senantiasa menyapa dedaunan hingga mengepak
Aku rindu.aku menangis aku menjerit.
Dan kini Hatiku berbumi gersang tanpa setitik air

Cintamu.ternyata menjadi bungkaman arofah yang tandus di dalam hati
Menjadikan gugurnya daun yang terpeluk mati
Kau jadikan aku ranting yang patah patah
Kau jadikan aku anak sungai tanpa air
Yang ada hanyalah tetesan air mata luka.luka dan luka

Sabtu, 16 April 2016

Kepedihan

Di antara sudut sudut arofah Cinta yang indah 
Serta kerinduan yang menggebu gebu dengan birunya
Suara tangis yang menjerit jerit tanpa suara kini tak berenti
Bahkan Hari demi hari semakin melengking pekat

Di antara gurun hati yang gersang tanpa air
Serombongan serigala rasa yang mencabik cabik luka kini semakin mengganas
Dengan kukunya yang menusuk nusuk 
Kini semakin terasa pedih dengan cobak cabiknya yang mendalam.

Ooh waktu yang tersisa...
Nyawa kini sebagai hantaran tubuh pedih
Ruh yang berdiri tegak dalam tubuh ini...Keluarlah
biarlah raga menjadi raga sebagai roti santapan kasih sayang yang kini menjelma srigala
Dan biarlah darah menjadi tetesan susu yang hina
Yang terjilat oleh kegersangan Dan teriknya matahari yang panas.
Sehingga meninggalkan tulang belulang yang gosong 
Tertimbun tanah,tertimpa batu,dan biar menjadi patah.

Mungkin itulah kebahagian yang haqiqi
Daripada melengking dengan suara suara yang mendalam
Dengan tangisan tangisan tragedi Cinta yang tersuguh oleh pengembalanya.
Aku rela ,aku bahagia,dengan kematian yang tak pernah ada,kau dimata.

Rabu, 13 April 2016

Luka

Terimakasih atas luka yang Kau suguhkan kepadaku
Dan akan aku bawak luka ini sampai titik terahirku nanti.
mungkin ini adalah terahir kalinya untuk aku ucapkan Cinta Dan kasih sayang kepadamu
Cinta yang membuatku menderita.kasih yang membuatku luka.
Serta sayang yang membuatku harus menghilang.
Sekali lagi maafkanlah aku yang tak dapat menghadiri pernikahanmu nanti..
Aku hanya berharap.....
Berbahagialah dengan semua yang Kau dapatkan Dan bergembiralah dengan apa yang Kau inginkan..karena semua yg Kau harapkan sudah Kau dapatkan.
Biarlah derita Dan luka ini kan ku bawah jauh dari matamu.bersama harapan harapan Cinta yang menusuk jiwaku.
Sekali lagi maafkanlah aku..mungkin ini adalah terahir kali yang dapat aku ungkapkan kepadamu.bahwa sampai kini aku slalu mencintai Dan menyangimu.

Selasa, 12 April 2016

Perjalanan dan waktu

Di atas bis malam ....
Aku lintasi banyak dedaunan yang terlihat redup
Dan Rantingnya yang kokoh sepertinya terlihat pula 
Dia menyandar di bahun pohon yang rekang..
Sepertinya dia lelah Dan sepertinya dia pasrah
Hingga tak mendengar suara suara pengendara yang lusuh dengan cepatnya.

Di atas bis malam...
Penjelasan alam gelap sangat bercerita tentang pekat.
Sepertinya dari kejauhan remang remang lentera yang tak begitu asik mulai meliak liuk tertiup angin sejak.
Sepertinya keresahan malam akan menuturkan hujan yang lebat 
Dengan kenangan kenangan pahit di waktu siang yang terang