Selasa, 09 Februari 2016

Rindu

Rindu...
Bagaimana caranya untuk menghapus segalanya di
hatiku
bahkan semakin hari hati slalu berkata rindu..
Hingga dalam zikirpun tak lupa akan dirimu.
Rindu... yang kini semakin mengorek ngorek jiwaku kini
semakin menjadi jadi.
Bahkan dalam waktu waktukupun kini semakin
terbelut rindu...

Rindu...
Haruskah menjadi abu abu pilu. Yang semakin hari semakin menindihku
Bahkan dalam lelapkupun kau slalu melukis rindu...
Hingga lukisan itu terbawa dalam lamunan nyataku.
Rindu....
pergilah kau dari pangkuanku
Aku sudah tak sanggup untuk menimangmu Pulanglah Dan pergilah,katakanlah
Bahwa aku dalam sempit melodi rindu...

Senin, 25 Januari 2016

Kesaksian Malam

Malam akan selamanya menjadi saksi kita
Tentang rajutan gelap yang menyumut lentera
Tentang tiupan kita yang menanyakan angin tanpa kata.
Dan tentang singgasana yang pernah kita duduki bersama.

Malam akan menjadi sejarah kita
tentang Cinta yang tulus Berahir luka
Tentang  kasih yang menyiratkan luka
Dan jua sayang yang lambaikan dedaunan di pucuk pucuk cemara
Hingga mematahkan ranting di atas durjana.

Malam akan mengekalkan sejarah kita
Tentang lambaimu yang tulus meninggalkan jejak bersamaku
Dan meninggalkan sebait kata di hatiku,jauhilah aku untuk selamanya
Kepergianku kepastian hasratku untuk tak lagi bersamamu.

Berahirlah semuanya

Cinta kini berahir luka....
Air mata yang jatuh bukan lagi tinta bening yang mencatat kasih Dan sayang
Dan kini air mata melukiskan sejarah kenangan yang kan berlalu hingga menjadi hampa.

Rindu......
Kini hanyalah sayap sayap patah yang tak lagi mengepak di ujung malam
Ketika gelap mulai menyapa ketika dingin mulai berkata,akulah malam yang hampa.

Kini tinggalah aku Dan serakan kasih yang tak bernama,tengtang engkau tentang kita,tentang aku Dan semuanya.

Sabtu, 07 November 2015

Ketenangan Diriku

Di hatimulah..
Cinta yang aku rasakan tak pernah henti hentinya kusimak
Dan di sana pula aku rasakan keindahan hari hariku jauh di fana.

Padamulah...
Dzikirku slalu menyebut nyebut namamu rindu yang tak pernah memupus dan tertahan oleh waktu waktu waktu.

Dan jiwamulah...
Bahasa syairku berindah indah tak mengenal lelah,dan senantiasa kusyiratkan pada nokta cinta di jiwa.
karena bahasamu adalah lisan lugu membendung ribuan rinduku

Tatapan senja

Tatapan nanarmu pada senja menyiratkan sepenggal kisah; Gincu. merah delimamu ternyata hanya pelarian luka
Sedangkan di langit yang jauh, Ada rindu yang diterbangkan angin, percikan katanya hilang bersama senja merah yang melekat di permukaannya. 
Hingga Temaram rindu melewati engsel jendela, menuju senyum wanita berkerudung merah muda yang kutahu.