Kamis, 01 Agustus 2013

Tak Mampuku

Tak berdaya aku oleh waktu
saat aku temuai indah wajahmu

yang bersinar indah dalam detak jiwaku
lalu mengantung diri di langit langit hatiku

Sapaa lembutmu terurai indah 
bersama senyum merekah di bibirmu
hilangkan rasah dan gelisah yang membeku
dalam sanubari hati dan jiwaku

Matamu yang sangat indah
binarkan arti cinta penuh kesetiaan
hilangkan rasa keluh dalam hamparan
yang mengangkat sebuah kepiluan


Rabu, 31 Juli 2013

Indahnya Malam


Kurajut malam ini penuh dengan indah di hati
 tiada kesunyian diantara gemintang yang bersinar
karna sang wulan bersinar dengan serinya

Tak ada lelah malam ini diantara kepekatan
 yang membungkam malam yang gelap
karna kulihat sinar rembulan menatapnya
penuh indah dan berbunga

Angin sayup menerpa dengan lembutnya
pada dinding dinding hati yang kokoh
 lalu harumkan kamar kamar hati yang lesuh
hingga malam ini kurasa sangatlah sejuk

Tanpa Kamu


Seperti dingin merong rong jiwa yang menangis
tanpa sehelai selimut yang menutupi di tubuh
 lalu meresap pada rongga rongga jiwa yang pilu

itulah hatiku tanpamu berada di sisiku

Keluh gemetar penuh resah hampa yang menerpa
 lalu menusuk bagai jarum jarum yang sangat kecil
dan mematahkan semangat dalam perjalanan
itulah karna engkau tak berada di sini

Desah panjang menyerukan rasa panuh hampa
dalam terpaan malam yang sangat mendingin
lalu gugurkan daun daun yang melambai lambai
 karna kau tak mengerti apa yang aku fikirkan

Tanpamu


Bulan tanpa sapamu beranda ini sepi dan sunyi
 tanpa senyummu bias sinar kehidupan seakan mati
bintang tak sanggup menyinari dengan sendiri
 pada malam yang pakat penuh dengan gelap ini

biar kesepian dan kesunyian ini cepat sirna
 dan tanglah walau hanya sebatas seyum menyapa
biar indah ada sinar kehidupan tak terlalu hampa

 Bulan tiada indah dalam terpaan malam yang gelap
 tanpamu menyinari kesunyian malam yang pekat
 tanpamu yang biaskan sinar di palataran gelap ini

Bulan bulan bulan bulan hadirlah walau sekejap

Rinduku Sebening Embun


Seperti embun pagi kulihat di balik cendela sepi
yang turun dari langit membasahi bunga pagi
 itulah cintaku yang kini berada di sudut sudut hati
 lalu menuangkan rasa harum pada yang ku rindu

Tetesan demi tetesan seperti benih di ranting
lalu jatuh berlahan hinggap di dedaunan
dan akan menjadikan warna hijau yang pekat
pada daun daun yang kini sudah mengering

cintaku tak seperti sehelai sutra yang kau pilih
dan kau balutkan di tubuh indahmu lalu kau buka
tapi cintaku bagai deburan ombak di pesisir pantai
 lalu menghantam karang karang yang menghalangnya

Rinduku tak seperti hempasan desah panjangmu
 yang senantiasa mendesah di antara kerangka malam
 rinduku pekat yang mewarnai langit degan birunya
lalu ada hiasan indah saat malam tiba penuh ceria