Kamis, 20 Juni 2013

hati bartanya


Pada sekeping hati yang jauh disana aku bertanya
adakah kerinduan hantarkan angin yang menerpa
sesaat pagi tersenyum memirah di ufuk timur

sedangkan aku pada setitik air yang menites
berharap selalu akan indah hiasan wajahmu
 walau hanya sebatas bayang bayang di sini

berharap hempaskan kerinduan yang dalam
untuk teduhkan sekeping hati yang merindu
 lalu biarkan disini berteduh pada bayang2mu

Kesombonganmu

hati menggigil tiada rasa dingin yang ada
desah panjang kusebut mawar berduri di jiwa
kindahan tiada lagi sejuk dalam diri pagi
seingat kata tawa yang ternoda dalam hati

indahan bunga tak lagi terlihat jelas dimata
 bukan lagi memirah atau memuti dan membiru

namun kering terik matahari yang jelas

tertindih tawa tawa yang menggema gema

Bisu tak lagi tersenyum bunga pagi yg mekar
hilangkan hati cinta taman terkuras kuras
lalu bertanya pada angin yang menerpa
siapakah dan siapa dia yang sombong

Harummu Bunga Pagi


Mentari melayang di atas kepala memanas
lalu membingkai tak lagi tersenyum mesra
tertawa riang tak lagi ada canda menyapa

 Kejam memanas pada sekeping hati yg updet

sedangkan langit selalu membinar terang
biru di atas,diantara siang dan malam
 menyapa bumi dengan indah senyuman


Hatimu tega hempaskan serpihan serpihan kata
pada kuntum kuntum bunga yang menerpa
lalu kibaskan harum sejuk dalam jiwa


Senyum Pagi


terhantar senyum pagi dari bibirmu yang manis
bertanya matamu siapakah aku yang kau tahu
malu kulihat seakan hatimu menggetar

Bunga pagi indah kulihat senyummu memekar

lalu kuterbawa arus hati yang memuja jiwa
sungguh dirimu ciptaan yang seidah pagi

Berdegup hati ini menyapa pada sapaan angin
ingin hatiku jua bertanya dan menyapa hatinya
namun getaran hati jiwa tak sanggup bertanya

Senin, 17 Juni 2013

Kelambu Senja


Dibalik kelambu senja kutatap selalu wajahmu
yang mewarnai langit biru tanangkan hati yang bisu
lalu seucap kata kusampaikan pada sapaan angin
tentang rinduku yang mendalam


Di balik kelambu senja tatapanmu membawaku
tarbang menunggangi kerinduan yang memupus jiwa
lalu kepakkan sayap sayap cinta yang indah

Sungguh dibalik kelambu senja ini ada titik titik bahagia 
yang mengarungi jiwa mewarnai hidup penuh cinta
hilangkan sejuta rasa yang mengotori jiwa

Sungguh dibalik kelambu senja ini
Jiwaku semakin tergoda