Jumat, 14 Juni 2013

Rindu Dlm Sepiku


Aku yang sepi,sendiri menanti engkau disini
 meratap kesepian bercanda dengan malam

lupakan kisah,hilangkan resah serta gelisah
 yang sudah tidak mampu lagi menjalaninya

Aku disini duduk meratap kekosongan
berharap engkau dalam lamunan sesaat
hadirkan kisah lupakan resah yang mendalam
pada hati dan jiwaku yang menanti suci

Namun bayanganmu hilang bagai tertelan
oleh derasnya tetesan air mata langit
yang mengelayut ke rongga pepohonan
lalu berjalan melalu bebatuan yang terjal

Aku yang sepi menantimu bersama ajal
yang akan menjemputku lalu tinggalkan
seribu kenangan dan seribu rindu
bersama cinta yang tertulis di langit biru

Kamis, 13 Juni 2013

Doa hati kecilku

Ya Allah

berlalu sudah jalanku yang biru
hilang sudah harap pada mentari indahmu
 kini ku tersungkur dalam hampa dan derita



hitam seakan kumenatap pada kehidupan
petang kuratap pada kenyataan menjulang
hingga ku buta tak melihat indahnya cinta
 lalu kutersungkur diantara batubatu cadas

Ya allah

dalam semak semak jiwaku yang biru
kuberharap tetes rohmatmu indah dlm kalbu
biar kehampaan dan keputusan yang beku
akan menjadi jari jari kehidupan tulisanku


Bening air matamu


Cintamu meniteskan bening air mata palsu
lalu mengelanyut di antara laut laut hatiku
hingga aku terhempas ke pusar rindumu

rindumu rumput pemalu di derasnya sungai
tersiram air menunduk seakan mau mati
tapi saat kupergi kau memugar penuh senyum

dalam derap langkah yang ku jalankan
memikul beban,di bawah matahari dan langitmu


KERING AIR MATAKU


Kering sudah air mata langit pagiku
terhempas kering matahari yang bisu
angin senja tumurun datang menyimak
 pada sesosok tubuh lusuh di pinggiran


Mentari menindih pelan memanas
tak hiraukan ucapan aku yang mengis
lalu hanya dia berkata pada awan
Ku akan selalu menyinari walau lelah

Sesosok tubuh berangan pada desah
meminta pada kehidupan untuk kembali
hingga daun daun yang kering dan jatuh
hijau dan membiru sepirti dulu kala


Lukisan Awan



Pada awan kulukis namamu penuh cinta
pada langit ku ukir cintaku yang biru
hingga kujadikan kelembung rindu dulu
yang selalu meneteskan deras air mataku

Kau bunga mekar dalam hati bisuku
kau lukisan cintaku yang biru membeku
walau kau takkan pernah ada dalam
genggaman sayap sayap tubuhku

Kulukis selalu ukiran senja di hatimu
yang pernah menghias dalam hidupku
dan biarlah ukiran itu akan menjadi
ukiran dalam derap dalam jiwaku