Sabtu, 08 Juni 2013

Ku harap kau bahagia


Ya Allah........
Seutas sapa pagi menyapa bungan di taman
ku kenyam rasa cinta dan rindu dalam jiwa
bersama tetesan bening air mata yang deras


Ya Allah......
 Mungkin kerinduan ini akan selalu berbahu
 bagai gunung gunung tinggi di tengah lautan
atau bagai langit yang selalu berwarna biru

Ya Allah.....
Kenapa kerinduan ini masih membiru di langit
serta rasa cinta yang  memupus di atas ranting 
warnakan daun daun yang hijau lalu teriup angin

Ya Allah
Mungkinkah aku jua selalu ada dalam hatinya
atau mungkinkah desah kerinduanya masih jua
membirukan langit seperti warna biru hatiku

Ya Allah.....
Kuberserah padamu dengan untai sapa lembutmu
yang mungukir indah di setiap waktu
ku hanya berdoa bahagiakanlah ia disana dengan cintanya

DOAKU UNTUKMU

Ya Allah...........
Dari jauh selalu ku berdoa padamu
memohon kesabaran dan ketabahan
pada hati kecil dan jiwa yang merindu

Ya Allah..........
hati ini selalu meronta dengan kenyataan
yang kau berikan pada kuncup2 kehidupan
yang selalu kujalankan dalam keyataan

Ya Allah..........
Tiada dalih selembar kertas putih yang kutulis
dengan tinta hitam yang tercoret dengan warna
selain hanya engkau yang tahu dan memahami

Ya Allah .........
Semuga engkau menguatkan hati kecilku ini
dengan heras kerelaan atas bunga cinta,rindu
yang kini sudah ada dalam kejahuan cintaku

Jumat, 07 Juni 2013

Kecantikanmu


Bening biru matamu tak dapat kutebak
bagai langit di bata malam penuh warna
indah,sejuk, dibinari gemintang yang indah

Lentik bulu matamu bunga seroja memupus
 tersapa angin malam lalu meliak liuk indah

hingga mata ini tak dapat ku pejam sedetikpun

Bibirmu sekuntum bunga merangkul rindu
 menyapa pada sayap malam dengan mesra

Suaramu merdu hingga ruang ruang hati
sedikitput selalu ada getar nama indahmu
yang tak dapat terhapus oleh gerah waktu

Sungguh dirimu hadirkan cintata baru yg biru
hilangkan kesah dan desah kepalsuan dulu
harap kau selalu ada dalam detak jantungku

Kau Menghilang


batas gurun sahara disanalah kunanti cintamu
bersama pasir emas dan pusaran deras telaga
 dari binar binar matamu yang biru


Angin berhembus kenjang menutupi cela2 lubang
lalu menumpuk bagai gunung gunung yang tinggi
tiada bebatuan hanyalah deras tofan cinta

Disanalah kau kuharap bagai pohon rindang
lalu kuteduhkan kepalaku dan kusandarkan

cinta dan rinduku padamu,itu yang kuharap

Namun semua sirna bagai kapas terhanyut
mengambang dan tenggelap kedasar laut
hingga mata ini tak melihat lagi akan dirimu

Aku Yang Terhempas


Mungkin harapanku tak seindah waktu
yang terucap dari bibirmu semanis madu
hingga kurasa takkan ada rasa pahit

Namun mentari memanas dan melelehkan
hingga madu cintamu tertuang di atas kursi
yang indah,mewah,warnakan kuning emas

Sehingga tak dapat ku teguk rasanya
yang kau janjikan padaku di batas rindu
yang telah terukir indah dalam kalbu

Apa inikah ini janji palsu yang berasap
bagai kebulan rokok hilang tertelan
diantara mulut mulut kehidupanku

Oh sungguh aku bagai rambut rontok
lalu jatuh hinggap di atas tanah kering
hingg terhempas oleh angin dingin