Senin, 18 Februari 2013

Janji Palsu

Mentari tak lagi pagi
sinarnya redup tak tepati janji
harapan di ambang pasti
jauh menghilang di telan bumi

Derayan air mata hajun menjujur 
menites di pucuk pucuk daun kering
cemarapun hanyut dalam dinding

Oooh....
Inikah hamparan dan hampa yang selalu menerpa
pada hari yang membisikkan cinta
membisik kan rindu 
pada pupusan pupusan syahduh


Mentari tak lagi pagi

Minggu, 17 Februari 2013

Alam Berbicara

Gelap malam  membisukan waktu
derayan angin mnyapa dengan lugu
lunggas tuturnya sambil merayu pada hati yang lalu

Bintang merintih penuh kesendirian
rindunya tak tertahankan
hatinya bertanya
pada pupus malam yang buta

Bumi berdebar dengan detaknya
suaranya benturkan rasa di jiwa
resahkan pekat
dengan getarnya

Hati hati


Jangan membuat darah deras berceceran
di tanah liat yang sudah lama mati
karna menimbulkan panad kehidupan menjadi saksi
Lihatlah dulu bintang bintang yang bertaburan
dengan sinarnya yang redup
Dia akan selalu mengintaimu di balik itu

Kehidupanmu Berharga dari pada harta
jiwamu harapan di ujung senja
pagimu pantulan rasa yang seharusnya kau rasa
Pikirkanlah itu semua dalam dada

sekali panad nama akan menjadi sesak
sekali remuk akan menjadi retak
jangan kau bersenyum di balik arak
itu semua akan menjadi rusak








Resah kehidupan di pagi hari


mentari melewati pagi
siangpun gemilang nyinari bumi
hamparannya mengajak hati
timbunkan rasa yg tak berarti

resah kehidupan cinta yang hilang
nyemakkan rasa pada kepiluan
oooooh
inikah janji kehidupan
yang pernah kau paparkan
dari senyum tipis bibirmu
membekak hiasi rona keindahan



betapa pekat kehidupan yang menjulang
betapa karat hatimu yang tajam
hingga hatiku membentur puing puing
diantara kehidupan yang petang

kau tanamkan janjimu di taman hati
mekarkan bunga penuh arti
harumkan rona kehidupan
lalu kau buang matikan harapa


aku di sini menanti sampai di ujung hari
bersama hati yang tak berarti
hanya paparan doa setia yang bisa menemani
tergemulai lusuh tak berarti

doaku selalu bersamamu di sepanjang waktu
gemparkan rasa di kehidupan baru