Minggu, 17 Februari 2013

Resah kehidupan di pagi hari


mentari melewati pagi
siangpun gemilang nyinari bumi
hamparannya mengajak hati
timbunkan rasa yg tak berarti

resah kehidupan cinta yang hilang
nyemakkan rasa pada kepiluan
oooooh
inikah janji kehidupan
yang pernah kau paparkan
dari senyum tipis bibirmu
membekak hiasi rona keindahan



betapa pekat kehidupan yang menjulang
betapa karat hatimu yang tajam
hingga hatiku membentur puing puing
diantara kehidupan yang petang

kau tanamkan janjimu di taman hati
mekarkan bunga penuh arti
harumkan rona kehidupan
lalu kau buang matikan harapa


aku di sini menanti sampai di ujung hari
bersama hati yang tak berarti
hanya paparan doa setia yang bisa menemani
tergemulai lusuh tak berarti

doaku selalu bersamamu di sepanjang waktu
gemparkan rasa di kehidupan baru



Gelapnya malam

malam semakin gelap pupusanya semakin tak terlihat
rembulan tak nampak dengan sinarnya yg anggun
hingga lelapkan kasih di langit jingga

malam semakin larut gemuruhnya semakin patang
hanya sapaan angin yang mewadah pada daun kering
yang tak lagi tersiram air cinta,
angin menyapanya dengan setia gantikan air yang tak lagi ada

namun semua tak nyata hingga tinggalkan kisah
pada ranting kering yang rapuh akhirnya terjungkal jua

kini tinggalah kisah setia
diantara hamparan malam yang sangat buta

yang tak lagi memupus rasa cinta dan setia

Perjalanan Malam

separuh perjalanan malam hati ini berteduh pada kesunyian

menimang waktu membuju rindu pada tali kasih yang lugu
harapan dan hamparan tak pernah berubah
melayang layang membuju jiwa yang luka
serentak rumput hijau mengering di tanah yang subur
tersiram panah desah kehampaan
hanya satu tujuan menanar dalam jiwa membuju asa
pada hati yang senantiasa membawa luka
aku disini kau disana aku disini terluka
kau di sana kulihat tertawa
hampa hampa harapan dan tujuan
tetesan air matalah yg kan menjawap
bersama waktu yang tersisa

Rintihan Di Waktu Pagi


kuterkapar di sudut pagi diantara taman indah yang penuh janji
gerimis deraskan ceceran hujanpun menerpanya
hamparan gelap di langit gemparkan rasa
hati bisu takut dengat petirnya

ooooh mana mentari pagi yang selalu menyapa di setiap waktu
mana halusnya sutra yang membalut di antara cakrawala
kanapa hilang dengan seketika
kenapa tenggelam tak tampakkan rasa
dengan indah dengan setia
haruskah mata ini kupejam
atau kulis saja paparan hidup
yang tak pernah menemukan setia............

Sabtu, 16 Februari 2013

Pesona pagimu

Di batu ini pesona pagimu tampakkan cahaya
menanar di lubuk jiwa penuh ceria 
senyummu tebarkan aroma kerinduan
memupus di kuncup kuncup bunga

Suara burung cemar  bersautan
menyapa dengan hati penuh rasa
bersama teriakkan ombak di kejahuan mata

Bisikan angin serukan nada
tebarkan salam penuh  cinta
haluskan nadi dengan setia
di antara paparan sapa

Batupun membeku tundukkan kepala
rasakan engkau yang duduk di sana
seakan ada ikatan salam
namun malu tuk mengucapkanya


OOh............
Sungguh pagi ini kau ceriakan waktu
di antara bebatuan berlumut biru
hingg tergores langit yang nampak biru