Kamis, 31 Januari 2013

Tangis Kepiluan


Setengah perjalan sudah ku lalui
bersama dentingan malam yang bisu
hanya deruan hati bagai ombak menerjang
pada batu karang yang kekar


Tangis kepiluan sangat tersa
nyanyikan tembang rindu yg beku
derasnya hijan menyertai mata
turut menyirami tubuh yg tak nyata

Kau hilang bagai ditelan ombak
diterkam arus laut samudra
tetapi aku masih seperti biasa
memeluk rindu berselumut cinta


Senin, 28 Januari 2013

Rintik tak paparkan rasa

Rintik hujan menebarkan 
deras sungai mulai meringis
bebatuan pun terhanyut dengan arusnya

Rembulan tertintih
seakanmenahan kerinduan pada sangbintang
bintangpun memanggil dengan sapanya
 
Malam......
 
Kau tampakkan kerinduan yang mendalam 
pesonamu kusut dan tak terpapar
oleh tampakkan mata
hati canggung
harus kemanakah aku hatiku bertanya
atau inikah suratan yang harus aku jalani
 

Selasa, 22 Januari 2013

Desah Kerinduan

Malam.malam ini
Desah kerinduan semakin bersahaja

Memeluk jiwa bagai selimut putih
Mekar mewarnai taman hati

Menghangatkan seluruh raga
Bagaikan hujan menyirami bumi
Menumbuhkan bunga bunga harum

Kerinduanku bagai anak sungai
Deras seakan menghanyutkan
Batu batu yang menghampar
Di dinding dinding hati

Malam
Temani aku bersama indahmu
Yang senantiasa membawa memimpi
Diantara bayang bayang kerinduan 
Yang sangat merisaukan
Pori pori tubuh seakan terbang

Jumat, 18 Januari 2013

Waktu Yang Berjalan


Seiring dengan dekapan waktu 
yang menyisikan air mata hujan
Aku masih disini membasuh hati 
dengan kesabaran yang tersisa

Di bawah cakrawala malam 
rembulan tak bersinar
Kusapa angin dan ku torehkan salam cinta
Walau sangat berbeda

Dedaunan melambai lambay
Turut berdikir serta berdoa
Menyenangkan hati yang yang tersiksa
Rindu ku ucap pada pupusan2malam
biar terungkap di langin kelam
Warnanya yang biru serta penuh awan yang kelabu.

Temani Aku


Rintik hujan temani kesunyian
Nyanyikan lagu dengan letisnya

Malam semakin larut jerumuh kecil dengan asiknya menyapa
Seakan tak ada rasa pada dirinya
Kalau benturan dan hamparan batu terus mendidihnya
Tak hiraukan apa yang menimpa
Demi senangnya hati yang benci
dia selalu menyapa dan menyanyi ,menari penuh kesabaran
Walau diirinya terluka
Dengan duri malam
Yang siap menusuknya

Sambil berdoa ia berkata
Demi cinta aku selalu berda