Senin, 05 Agustus 2013

Jeritan Hatiku


Sayang........
 Mungkin malam ini kau sudah merajut sejut impian
penuh belayan dan kasih sayang yang menjulang
hilangkan kesah penuh kepiluan yang mendalam

Tapi sayang......
 Aku yang jauh menatapmu penuh jeritan melantang
hingga memekakkan kesunyian dan kepiluan
 bersama kata kata syair dan mutiara cinta yang dalam
itu hanya untukmu yang selalu ada dalam hatiku

sayang.......
 Sekiranya kau mendengar jeritan hatiku yang malang
mungkin hatimu akan luluh disaat rongga malam
yang hanya hadirkan cahaya cahaya bayangan

lalu hilang dan hilang terus menerus menghilang

Sayang.........
Setiap kata cintaku tak ubah menjadi kata semu
tanpa kau hadir dalam sapa dekapku yang biru
setiap syair rinduku akan menjadi batu tanpamu
tanpa kau ulas sapa sapa hati jiwaku yang rindu


Sabtu, 03 Agustus 2013

Bulan

Bulan........
Ingin ku rajut indah wajahmu yang berseri
untuk menyinari malam gelapku yang pekat
dan lekat
bersama gemintang bertaburan di atas bukit cintaku yang membiru

Bulan........
Tida sinar yang sangat indah saat malam tiba
tanpa hadirmu yang kibaskan senyum menyapa
diantara pekat malamku yang begitu subuh

Bulan.......
Hadirmu sinarkan malam tuk gantikan cakrawala
yang kini usai terhempas awan yang melekat

pada rongga rongga kehidupan yang memikat

Bulan.....
Tanpamu mata ini gelap gulita
tanpamu suasana ini se3akan tak berarti
tanpamu hidup ini bagaikan mati

Bulan.....
Kehadiranmu dalah purnama malam yang indah
penuh sinar pengabdian yang sangat mengenang 
pada sesosok kasih yang kini pergi bersama cinta dan kasih suci

Bulan.....
Kuharap hadirmu tuk mengobati luka
dan lara hati yang suci



Hampa


Apa arti malam tiada rembulan yang menyinari
diantara gelapnya alam yang memapang sunyi
 Apa arti hembusan dan serpihan kisah cinta
kalau semuanya hilang dan lenah terhempas
oleh sapuan angin malam yang gelap

 Sucikah,indahkah,atau harumkah bagai bunga pagi

Rasa tak sedemikian menunjukkan pada jiwa
 selain hanya tetesan deras air mata yang mengalir
lalu jatuh di antara tanah tanah yang kering
dan takkan menghidupkan rumput yang hijau

 Sungguh bagai sepalan asap yang mengambang
hidup di antara awan lalu jatuh tersungkur
hingga bagai pecahan kaca yang kocar kacir


Pengemis Cinta


Haruskah aku mengemis meminta satu harapan
pada sapa kasihmu yang selalu tersenyum manis
 di 

bening bening mutiara kasih panuh impian

Haruskah aku menjerit dengan jeritan lantang
 saat malam sunyi supaya engkau bisa mendengar
apa yang ada dalam hati jiwaku yang terntanam
untuk menuturkan apa yang ada dalam hatiku
yang kini sudah mewarnakan cinta biru

Perlukah tetesan bening bening mutiara cinta
aku keluarkan dari mataku yang akan mengaliri
 bumi bumi hatimu yang kini mengepal bagai batu
 yang tak mudah lemas oleh hangatnya sang mentari


Halimun Cinta

Biarlah.......... 
halimun cinta berlabuh hinggapi pepohonan
 dan terwadah di antara daun daun kasihmu yang biru
lalu mengepal dan membentuk lukisan hati disana
penuh dengan ukiran ukiran yang sangat indah

Biarlah.........
 Halimun cintaku lirih bagai kepulan awan putih
terbawa oleh desiran desiran angin pasang
lalu terbang dan mengepal di langit langit hatiku
hingga memekatkan rasa penuh dengan setia


Biarlah.........
 Halimun cinta terus berjalan menutupi kebisuan
 pada hati yang mendidih keluh penuh rasa dan derita
hingga menjadikan pekatan hitam yang memekat
 lalu jadikan deras air mata hujan yang sagat lebat 

Biarlah.......
 Angin rindu terus menerpa daun daun yang hijau
lalu melambaikan ranting rantingnya penuh ceria
hingga jadikan setiap mata malaikat yang melihat
haru akan keindahan yang sangat menoreh jiwa