Tertindih kata sapamu yang manis dan lembut
munguraikan kata cinta setinggi langit biru
seketika senyummu biaskan sinar jingga menguning
amun datangkan gelapnya malam yang pekat
Aku tersipu bagai rumput pemalu di atas sungai
terkenak tetesan sang air lalu tertunduk malu
tak kukira dalam detak hati cintaku yang biru
kau cabut daun daun cinta yang sedah berumur
Dlm hitungan detik kau bagai ombak menerjang
mematahkan perahu cinta yang mengayun indah
lalu tenggelamkan kapal itu di tengah samudra
Sungguh kau cambuk hati cintaku yang membiru
hingga deras darah mengalir k laut rindu yang beku
lalu terkenang dan terhampar di bawah batu
munguraikan kata cinta setinggi langit biru
seketika senyummu biaskan sinar jingga menguning
amun datangkan gelapnya malam yang pekat
Aku tersipu bagai rumput pemalu di atas sungai
terkenak tetesan sang air lalu tertunduk malu
tak kukira dalam detak hati cintaku yang biru
kau cabut daun daun cinta yang sedah berumur
Dlm hitungan detik kau bagai ombak menerjang
mematahkan perahu cinta yang mengayun indah
lalu tenggelamkan kapal itu di tengah samudra
Sungguh kau cambuk hati cintaku yang membiru
hingga deras darah mengalir k laut rindu yang beku
lalu terkenang dan terhampar di bawah batu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar