Indah bagai daun terpasung oleh angin sejak di sendu malam.
Kenyataannya hanyalah badai merindu mematahkan kesunyian yang lapang
Rentan terus tiada berfikir tentang eloknyanya sang gagap yang lagi mengeluh menatap langit...
Hanya bahasa tinta yang tersyirat termaknai air mata
Tentang kita tentang cinta
Yang senantiasa memeluk sunyi
Dengan nada nada resah yang memapang pada hampa
Senin, 08 Agustus 2016
Syiratan malam
Aku kamu
Kau kemas seleruh rindu rindu menjadi air yang manis ingin ku teguk
Mungkin anggurpun tak mampu menyamainya
Dari dekap yang jauh sesekali kau adalah rumah di mana aku melabuhkan jiwaku yang lelah
Karena dalam kesunyianmu akulah sang laba yang bersemayam di dalamnya...
Kau adalah tunggu di mana awal aku pergi lalu beepulang kepadamu
Dalam sendirianmu akulah jiwa rasa yang mendoakanmu
Langganan:
Postingan (Atom)