Sayang..................
Lihatlah jiwa ini yang selalu sepi tanpamu
tanpa senyummu tanpa suaramu
hanya sebatas bayang bayang malam
yang senantiasa hadir dalam pelukan
Sayang..................
Dengarkanlah rintihan jiwaku yang mengeluh
pada pekatnya malam yang gelap gulita
untuk sebatang lilin yang menyinarinya
Sayang...........
Rintihan demi rintihan kini menyibak waktuku
hingga mengenang pada langit yang membiru
lalu jatuhkan derasnya air hujan yang lebat
lalu hinggap di dahan dahan yang kering
Sayang............
Mu
akan patahnya ranting atau gugurnya sang daun
yang tak akan hidup lagi tanpa siraman sang air
Tapi sayang.........
Aku bukanlah sebatang kayu yang kau kira
atau sehelai daun yang jatuh dari rantingnya
tapi Aku adalah bintang di langit yang sendiri
menanti rembulan untuk bersinar kembali