Senin, 29 Juli 2013

Senjamu teteskan air mata


Ketika senja mulai muram di ufuk barat
 Lelah kurasakan dalam bayangan malam

Hati merintih di antara daun daun yg kering
 Lalu jatuh mengambang di antara deras
Tetes air mata


Tetes air mata akan selalu mengalir di atas daun daun yang hijau
Lalu akan m3jadi b3ning bening kasih yang selalu aku rindukan
Desah panjang yang hambar tak pernah kesampaian
Hingga m3jadi abu abu cinta yang ter h3mpas

Mentari mulai singgah di haribaan bumi
Sedangkan suasana masih menari nari
Diantara lembutnya sunyi dan sepi


Angin menyanyikan lagu senja pada waktu
Sesaat gelap menawarkan petangnya
Pada malam yang gelap gulita

Andai Aku Bisa


Ketika mata lelap memandang tubuh yang merayu
pada sukma yang tidur dalam pembaringan jiwa
 hati bagai kapas terbang menguap dengan keinginan
 serasa sekali menanyai tentang awalnya

 Namun mulut bergetar tak mampu degan bahasanya
 yang berhembus lusuh dari bibirnya yang mekar
 hingga hatiku bertanya tanya
,bisakah bahasa mataku
 kau artikan dengan bahasa bahasamu
yang keluar dengan senyum penuh rayuan

 Andai sapaku dan kata katanya terukir jelas di langit
mungkin dunia indah dengan ukiran cinta

Jauh penuh kerinduan bagai laut dan pantai
Jauh penuh harapan bagai rembulan dan bintang

     Edisi 24/2013
Di pantai jimbaran bali

Guratan Kecil


Mata tajam memandang pada ukiran langit kelam
putih bagai sutra mengayun lembut di terpa angin
sementara laut meliak liuk dengan gelombangnya
 mengajak hati untuk meniti pada deras airnya


Angin berputar arah pada hempasannya yg hangat
lalu kupejamkan mata ini yang tertindih panas
namun hati terus berkata dengan rayuan sapanya

BUKALAH MATAMU LIHATLAH ITU ANUGRAH
ILMU YANG HARUS ENGKAU KETAHUI


Dari mulutku bergumam pd cacaran jiwa dan hati
ktika kulihat serongsoan manusia bertubuh kekar
tiada yang menutupi pada tubuhnya yang putih
Inikah yang di sebut tures belanda ataukah india

Minggu, 28 Juli 2013

Impian Dan rindu


Ketika urayan kata katamu mengiang lembut
 pada dua telinga kecil di kepalaku
 betapa hatiku luluh dan melayang terbang diatas awan

 Ketika senyum mekar dan merona di bibirmu
yang kau sautkan pada mata hati dan jiwaku
 betapa aku sangat mencintai dan merinduimu

Namun penantian sangat kejam dan mematahkan
bagai perahu di tengah lautan terhantam ombak
 lalu tenggelam hingga kedasar perutnya

Sungguh aku tak mampu dengan semuanya
biarlah impian itu akan berjalan dengan waktu
dan mengukir indah bersama kisah rindu

Aku Yang Rapuh


Sebatang pohon yang mati dan tumbang
mana mungkin hidup penuh daun dan berbunga
sedangkan titik titik embun tak lagi meresap
 dan airpun tak sanggup untuk menyusup

Biarlah kayu ini mengering lalu menjadi serpihan serfihan
 yang akan menyatu pada kamfas kamfas kehidupan
 lalu menjadi sebutir abu kecil yang akan hinggap
 di setiap orang yang memandang

 Biarlah air laut menendang batu karang yang tajam
lalu jadikan kerikil kerikil kecil yang terhempas
pada pesisir pesisir pantai dan menjadi pasir

 Akan aku eja bagai anak kecil yang belajar pada seorang guru
 walau dengan susah payang dan tangisan yang terisak isak
 mungkin semua ini sudah sapaan hidup yang harus aku lalui