Selasa, 16 Juli 2013

Kesendirianku


Menapaki malam sendirian tanpa sang rembulan
buram mataku tak melihat keindah birunya langit
 yang senantiasa terhias di antara pucuk pucik malam

yang menghabar dalam sejadah sujut malamku
 hingga menghitung diri demi cinta suciku yang biru

Malam ini sungguh kurasa tiada arti dalam diri
 lalu jadikan lamunan pagi yg bersinar terang meratap
dalam hati jiwaku yang meronta mengejarmu
 dalam satu bayangan dan tujuan

 Malam ini kuharap kau disini.........................


Cinta Sejatiku


Menapaki sepi bersama sinar lilin tersembunyi
di antara dinding nestapa tanpa kau di sini
penat kerinduan dan kesah dari bibirku lirih
seakan tak mampu lagi kusebut namamu kasih

 Malam semakin gelap rintik deras hujan air mata


Sungguh malam ini kurasa sepi tiada arti sejati
tanpa engkau yang selalu ada di antara malam
yang memekatkan kesunyian dan gelap gulita

Malam ini kekuatan kokohnya jiwaku yg bulat
menantimu menunggumu bagai catatan pena
yang tertulis di antara buku buku harian jiwaku
demi cinta dan kasih sayangku yg membiru


Irisan Cinta


Malam berselimut kabut pada hati dan jiwaku
yang luluh dengan kata cinta dan rindu membiru
 lalu menghampar dalam jeranya gelab di hatiku

yang mengalir di setiap sungai sungai jiwaku
lalu terhanyut dan terhempas sampai dilaut biru

Sungguh malam ini tersisi cinta dan sayangku
yang terlukis indah di setiap detak hati jiwaku


Petahnya Harapan


Tak beratap ku duduk di bawah langit yang geram
tetesan air hujan menindih tubuhku yg menggigil
oleh sapuan angin malam yang terus menderu

 Lambayan daun terus mengenang pohon yang tinggi
mengajarkan kisah cinta yang hilang,takku miliki
 tetes demi tetes terus membasahi gaun cintaku

 hingga basahi hati jiwaku yang mendidih


tenggelamnya Cinta

Tertindih kata sapamu yang manis dan lembut
munguraikan kata cinta setinggi langit biru
seketika senyummu biaskan sinar jingga menguning
amun datangkan gelapnya malam yang pekat

Aku tersipu bagai rumput pemalu di atas sungai
terkenak tetesan sang air lalu tertunduk malu
tak kukira dalam detak hati cintaku yang biru
kau cabut daun daun cinta yang sedah berumur

Dlm hitungan detik kau bagai ombak menerjang
mematahkan perahu cinta yang mengayun indah
lalu tenggelamkan kapal itu di tengah samudra

Sungguh kau cambuk hati cintaku yang membiru
 hingga deras darah mengalir k laut rindu yang beku
lalu terkenang dan terhampar di bawah batu