Aku terlelap oleh ucapan kata katamu yang manis
tentang tulisan cinta yang mewarnai jiwa
hingga kujadikan mimpi mimpi indah yang suci
Aku terpesona tutur kata katamu yang teriring senyum
seakan melepaskan aroma kasih putih yang suci
hingga dalam detik waktu kau selalu berada,
mewarnai hari hari serta mewarnai hati jiwaku
Ketika semua ku genggam dalam kepalan jiwa
kau lari terlunta lunta tinggalkan jejak jejak kasih yang setia
sehingga aku terkapar dalam jala luka yang sungguh menganga
Sekeping hati merona di pelataran sumpah cinta
yang terangkat manis menepuk golora jiwa
lalu menjadi serpihan serpihan kata yg membeku
mengenang di pucuk pucuk daun talas yg biru
Hati merintih menahan rasa yang terkenang
oleh hempasan hempasan waktu yang terlunta
hingga menjadikan kata kata cadas yang memar
lalu menipis dan hanyut oleh deburan ombak
Sore berlahan lahan memecahkan kehangatan
yang berkecambuk riyuh dalam sebuah terpaan
hingga awan hitam datang bersama deru angin
lalu gelapkan hati yang merintih terlantar
yang terangkat manis menepuk golora jiwa
lalu menjadi serpihan serpihan kata yg membeku
mengenang di pucuk pucuk daun talas yg biru
Hati merintih menahan rasa yang terkenang
oleh hempasan hempasan waktu yang terlunta
hingga menjadikan kata kata cadas yang memar
lalu menipis dan hanyut oleh deburan ombak
Sore berlahan lahan memecahkan kehangatan
yang berkecambuk riyuh dalam sebuah terpaan
hingga awan hitam datang bersama deru angin
lalu gelapkan hati yang merintih terlantar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar