Sayang
tiada hari dan malam kau selalu ada
dalam beranda hati sepiku serta beranda jiwaku
kau selalu kibaskan senyum menyapa gatarku
yang tenggelam dalam lautan hati dan jiwaku
Sayang
dalam beranda hati sepiku serta beranda jiwaku
kau selalu kibaskan senyum menyapa gatarku
yang tenggelam dalam lautan hati dan jiwaku
Sayang
sesaat kudengar lirih suara panggilan
pada jiwa yang merintih dengan kemiskinan
yang senantiasa menitesi derai air mata suci
tentang engkau yang jauh dari mata binarku
Sayang
pada jiwa yang merintih dengan kemiskinan
yang senantiasa menitesi derai air mata suci
tentang engkau yang jauh dari mata binarku
Sayang
hempasan demi hempasan telah kuseru
bersama deruan angin malam yang memekat
pada kedinginan serta gelapkan gumuruh hati
walau kita tak mungkin tuk bersatu lagi
Sayang.......
denting waktuku selalu tercurah untukmu
walau kita takkan bersatu merajut kisah lalu
yang pernah ada dalam cemara hatiku
untuk sebuah cita cita yang mengangkat keluh
Sayang
cinta dan sayangku tetap untukmu
bersama bias bias malam walau kurasa kelabu
dan membentur coretan coretan rindu yang biru
bersama bias bias malam walau kurasa kelabu
dan membentur coretan coretan rindu yang biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar