Izinkan aku menulis naskah di beranda hatimu tentang debur ombak menyapa pantai yang mengawali dari bisik angin bermuara sayup dari lorong lorong gua yang tenang Dan izinkan kembali kata kataku bersyair kerinduan tanpa jiwa menyebut namamu yang kini jauh dari pelupuk mata namun menggetarkan hati Disekian kalinya relakanlah aku berbisik iklas dengan keabadian cinta untuk merinduimu sebagai pengganti gelap tanpa cahaya pagi.
Diakhir kalam,hatiku perkecambuk debar debur yang meriuh resah tentang alamnya engkau yang di ciptakan tuhan andai saja malaikat dapat ku tatap,kan ku debatkan tentang engkau yang di ciptakan seindah purnama....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar