Seperti mentari menutup diri
aku fakum dengan kerinduan ini
yang selalu menapaki kisah putih
sesaat kau ada di dalam hati cintaku
Angin berhembus riyuh
menyapa pohon dengan kepakan
hingga terjungkal langkah kakiku jatuh
di antara keras bebatuan yang sangat tajam
Kini anak sungai menuju muara
melintasih celah celah lubang goa
untuk menyapa lautan dan mengecupnya
hingga menjadi seribu kenyataan cinta yang setia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar