Kau sibak langit yang biru
dengan hempasan awan kelabu
yang membungkus lekat menutup mata
hingga ku terjungkal di antara batu batu tajam
di bawah rindangnya pohon cinta
di hati
hingga desir angin memasung diri dedaunan
untuk mengepakan dingin penuh bahagia cinta
Namun semua mimpi siang
yang tak teramal oleh kudeta cinta
hingga anginmu angan yang tak nyata
dalam satu dekap hati dan jiwa yang kurasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar