Lelah serasa mata ini menatap bayanganmu yang tak pasti
berdetak selalu jantung menahan apa yang tersirat dalam getaran jiwa
kau yang jauh disana tak pernah mengerti apa yang ada dalam hati
Kini pasrahku pada sang malam berhiaskan bintang sendirian
bersama sepoyan sang angin menindih pori pori manis
bagaikan jarum membidik sunyi mengiris jari jari hati
Biarlah daun daun berguguran aku bagai pohon tumbang
yang jatuh terhanyut tanpa sapaan atau tetesan sang hujan
mungkin ini sebagai buktiku pada cinta yang mengayun sunyi
Biarlah tercabik cabik batin ini lalu terbawa koma maut
hingga aku lelap dalam sapaan sang malaikat penjaga
yang mungkin dia mengerti apa yang ada dalam batin ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar