MATA tua itu
memandang keluar jendela. Menatap ranting-ranting patah dan bulan pucat
kehabisan darah. Ia teringat masa lalunya. Masa muda yang ia habiskan di medan perang. Tak gentar
dengan bunyi mesiu dan dentuman granat yang menggelegar menggetarkan hati.
Tiada satupun yang membuat ia dan teman-temannya takut waktu itu, demi untuk
melepaskan diri dari kekangan penjajahan yang melilit harga dirinya sebagai
bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar