Harumnya kerinduan masih bersama waktu
mewarnai kehidupan setiap hembusan desahku
mungkin sampai detak terahirku yang larut
Dalam sunyiku kusapa rembulan yang bisu
dalam petangku kupanggil nammu erna
lalu kau menghilang terhempas waktu
Kisah lugu gemericik cinta hujan menyapa
pada ranting cemara yang kokoh
Namun kini mengering terhempas panas
Aku bagai sungai kering penuh bebatuan
menanti senyummu gerimis mengundang
namun tak ada sapa dari langit langit hatimu
kini kuterhempas waktu senja yang menua
Lalu rapuh bagai pohon kering dan tumbang
kini tinggalah kerinduan saja yang mendalam
mewarnai kehidupan setiap hembusan desahku
mungkin sampai detak terahirku yang larut
Dalam sunyiku kusapa rembulan yang bisu
dalam petangku kupanggil nammu erna
lalu kau menghilang terhempas waktu
Kisah lugu gemericik cinta hujan menyapa
pada ranting cemara yang kokoh
Namun kini mengering terhempas panas
Aku bagai sungai kering penuh bebatuan
menanti senyummu gerimis mengundang
namun tak ada sapa dari langit langit hatimu
kini kuterhempas waktu senja yang menua
Lalu rapuh bagai pohon kering dan tumbang
kini tinggalah kerinduan saja yang mendalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar