Senin, 29 Juli 2013

Luka Dan Lelahku Yang Rindu



Ketika malam menutup mata langit yang gelap
h kisah kisah senja
yang menjungkal kasih pada sapaan sapaan luka

 Bintang tak lagi bersinar dengan indah dan tenang

mengingat kata janji janji yang membungkam hati
kecuali luluh dan keluh yang menjaring kisah luka
 lalu jadikan kisah tangis pada bunga seroja yang setia



Ya allah.......
Malam ini jaringan kisah rindu sangat mendidih
pada hamparan pekat yang menuangkan kisah
diantara gelapnya malam yang senyap dan lelap
dan mendidih dalam hamparan hamparan jiwa

Ya allah.......
Deras air mataku mengalir mengiringi malam
lalu jatuh diantara pasir pasir pantai yg keras
menjadikan deburan kisah cinta yang terhalang
pada keharpaan jalan yang sudah terlentang

Ya allah.......
Kini rindu terungkap kesah pada kisah yg lusuh
lalu jadikan mutiara cinta yang terayun kusut
pada hamparan malam yang terlentang subuh
 diantara derayan air mata yang tertutup keluh

Ya allah......
 Adakah kisah senja seperti cemara yang melambai
lalu jadikan binar cinta daun yang terayun indah
pada hamparan hidupku yang terampas kesah
 hingga jadikan aku jalan yang menepat lelah


Setia Dan Rinduku


Deburan ombak menghantam pesisir pantai bali
ramaikan kisah cinta pada karang karang di laut
lalu gemakan lagu pada kisah malam yang lelap
 hingga terhempas oleh angin pasang yang senyap

 bintang bintang bertaburan degan sinar kerinduan
menanti janji pada bias bias sinar sang rembulan
yang kini pergi dengan tangan tangan malam
 lalu gantikan bias sinar pagi yang akan memuram

 Langit membiru tiada hempas angin yang menderu
 hingga awan putih bagai kapas tertulis rindu
pada secawan burung yang tak lagi berlabuh
torehkan gita cinta yang berbahu

Bening Cinta dan rindu


Kerinduanku pada bunga mekar bibirmu yang manis
meniteskan bening mutiara kasih yang membiru
lalu jatuh di pantai,menyatukan diri dengan laut
 menjadikan gelombang gelombang yang sangat indah

 Cintaku mengukir lembut di langit yang membiru
dermakan mata penuh cahaya yang menguap
pada bintik bintik bintang yang cerah dan setia
hanya untukmu dan untukmu

 Sayangku memirah bagai bunga mawar yang indah
di setiap dinding dinding kamar hati dan jiwaku
lalu mengharumkan aroma sejuk pada sejutku
yang runtuh dengan kepasrahan hati dan jiwaku

Setiaku cakrawala malam yang mengenang
pada pupusan pupusan gelap lalu menguning
hingga cerahkan malam dengan cahayanya
Sunggu kau yang selalu ada dalam hati biruku

Kau Hidupku


Dari sapa lembut di balik senyum manismu
ku eja bagai anak kecil yang belajar pada guru
lalu kutanya diantara semua yang tertulis
adakah itu untukku yang kau beri sore ini

 Bilangan lembut bagai teka teki silang terkata
 memekarkan bunga bunga bibirmu yang memirah
 lalu mengharumkan kamar kamar hati dan jiwa
 hingga membuat aku terlena di sore senja ini

Selintas lirik matamu kulihat indah bersinar
 seakan ada cahaya menyapa pada hati dan jiwa
hingga membuatku bergumam dan tak berkata
 selain hanya hatiku berzikir cinta penuh setia

Sungguh sore ini matamu menyapa hatiku
yang lama tidur dan lelah mengarungi hidup
 dalam perjalanan cinta yang terbuang
di balik kata kata dan rindu yang merangsang

 Sungguh semua adalah hayat dalam hatiku
 yang sudah lama mati bergugur di balik rindu
sekiranya kau putri untukku betapa aku sangat mencintaimu


 

Hempasnya Mutiara Cinta


Sepekat harapan yang menentang pada hati
 lalu menundukkan kisah kisah cinta yang biru

yang senantiasa mengalun lembut pada langit
dan melukiskan kisah cinta diantara jiwa

 Terpaan demi terpaan selalu berhembus mengiringi
pada keroncog jiwa yang senantiasa menyendiri
 diantara sapaan alam yang berhembus pada hati
 hingga meniteskan bening air mata lusuh dan luka

 Sementara batu batu cadas terus melirih pada kaki
untuk melukai kulit kulit cinta yang terengap
di antara jalan setapak tiada rumput yang hijau
 lalu menjadikan darah kerinduan yang memukau

Sungguh hati ini terhempas bagai serpihan kapas
yang mengambang lalu jatuh di derasnya sungai
dan tenggelam panuh kepiluan yang keram
 menyangkut pada batu basah yang dalam


Ketika mentari mulai duduk di persinggahan bumi
kuratap langit langit yang berwana biru
ada seutas senyum menyapa jiwa lalu merunduk
seakan ada cerita yang terbungkam dari senja

 melukiskan titik titik cinta yang suci
 pada kehampaan dan terpaan jiwa yang merintih