Ibu....
Dari tangan yang kekal kau suap aku dengan cinta
Dari jemari yang kokoh kau suap aku dengan kasihmu
Dari segala deritamu kau doakan aku dengan senyummu
Segelintir linang kau usap air matamu tak pernah lelah...
Dan dari birmu yang gemetar kau sulam semua harapanku dengan bismillah....
Dan Kini tak mungkin lagi ku rasakan semua itu
Kini takkan lagi ada segelincir linang yang jatuh dari kedua matamu
Namun semua itu,sulaman demi sulaman yang kau sulaman menetap di hatiku
yang berbuah detak tentang kekosongan doa...
Serta lukisan tatap dan kasih sayangmu penuh cinta
Ibu......
Dalam ruang anugrah yang di tetapkan sebagai buah rohmat di punjabin waktu ...
Kini aku hanyalah kecapi yang terpetik patah
Jiwaku meronta, dadaku berdetak,semua seakan akan lusuh tanpamu...
Dan ruangan ini seakan akan kosong dalam tatap....
Ummi...
Baik baiklah engkau di sana,doaku slalu bersamamu...