Sayang...
malam semakin larut,sunyi semakin mencekam dan nyanyian nyanyian malam yang dilantunkan Seruni kini semakin membidik di setiap pendengaranku dan jua sesekali kudengar tiupan tiupan angin yang berbisik pada dedaunan yang seakan-akan menceritakan tentang ku tentang diriku yang lagi duduk sendiri sebagai ruang tunggu akan kepulanganmu
Sayang ....
mungkin malam ini kau sudah lelap Dengan mimpi-mimpi Indah,mimpi-mimpi yang penuh pesona, mimpi mimpi yang seakan-akan nyata, penuh canda Ria nan melepas semua kerinduan yang telah membumbui jiwa kita
Sayang...
kesekian kalinya hingga malam ini hati ini seakan akan diwarnai oleh gundahan gundahan yang begitu tajam
bagaikan ombak yang menerjang badai
Hingga merintih lah aku dalam kesunyian menjeritlah jiwaku dalam kesepian memapah dalam ke halimunan
yang tak satupun mengerti selain hanya aku yang sendiri
Sayang ...
tidur lah engkau sayang Mungkin esok paginya engkau akan kembali seperti kemarin melaksanakan tugas Tanpa ku melangkahkan kaki tak disampingku
Dan mungkin juga penuh dengan keluhan serta Papahan Papahan waktu
sama sepertiku yang senantiasa berharap engkau lebih awal berjalan memenuhi harapan kita bersama
Sayang....
Aku hanya bisa berdoa dan berharap kepada Tuhan
semoga engkau di sana baik-baik saja
sama halnya Aku Disini yang berusaha kuat dan sabar menanti kedatanganmu
penuh dengan kesetiaan kesabaran meski harus menutupi linangan jatuhnya air Mata Rindu