Selasa, 03 September 2013
Teganya Dirimu
di atas langit tak bersinar
petangnya menghinggapi
petangnya menghinggapi
raut wajah langit yang biru
hingga tak tertampak ulasan
hingga tak tertampak ulasan
yang sangat indah dan menanar
pada mata kecilku yang melolot mencarinya
Malam semakin larut
pada mata kecilku yang melolot mencarinya
Malam semakin larut
dan petangnya sangat memekat
hingga pandangan mataku
hingga pandangan mataku
melabu pada langit yang gelap
tiada sinar,tiada cahaya,
tiada sinar,tiada cahaya,
hanya obor kehampaan yang ada
untuk mewarnai malam jiwaku
hingga berlabuh di ujung kepasrahan
Kini kau seperti angin mencubit pipi malam
dengan kepakan daun yang melambay
di antas ranting dan pohon yang tumbang
dengan kepakan daun yang melambay
di antas ranting dan pohon yang tumbang
lalu kau biarkan hingga ku merintih
dengan seribu kecewa yang dalam
Senin, 02 September 2013
Semua Hanya Mimpi
Seperti petir di balih rintik air mata langit yang jatuh
pada bumi yang gersang dan kering serta panas
menengedap endab lalu mematahkan pepohonan
hingga terkulay dan terhanyut kedasar lalut yang dalam
Sepatah kata dan senyuman yang merentang
pada kehampaan jiwa lalu merobek bagai kertas
terbakar oleh sesumut korek api lalu menjadi abu
kau tebarkar pada hati jiwaku yang membiru
hingga menjadikan batu batu cadas tak berair
Angin menyapa dengan lirih pada hati kecilku
hingga aku terayun senyap bersama mimpimu
yang terucap pekat mengenang bingkai bibir memirah
namu kau lari bagai kepulan asap di balik gunung
lalu terbang menjauh hingga ku tak mampu melihat
Langitku tak lagi indah
Teruntuk ukiran langit memadati bening mataku
lalu jadikan hati menjerit yang menuang di keheningan
dengan tetesan bening air mata lusuh tak berharap lagi
akan kehadiran cinta sebening malam yang indah
seperti yang pernah kau tinggalkan dalam hati ini
Sore menyapa dengan rayuan jingga penuh warna
rentangannya sama seperti kau ukir dalam laba jiwa
namun kebulan asab pekat dari balik gunung memadatinya
hingga mataku patah dalam kepakan pandangan senja
Mungkin sore ini air laut sudah surut dan kembali
pada cela cela lubangnya atau berpindah tempat
dari pulau kepulau tuk tinggalkan kenangan indah
lalu menjadikan pasir pasir di pantai mengering
dan terinjak injak oleh kaki rasa yang menentang
Sabtu, 31 Agustus 2013
Kerinduan
Diantara pesona malam yang terjujur hujan
seberkas cahaya rembulan tak tertampak
aku disini terpaku menemani kerinduan
rindu yang sangat dalam........................
pada daun biru yang menyanyikan cinta
akan datangnya angin yang menyapa
Getar resah akan indahmu
takut terhapus oleh bisikan
karna kau yang selalu ada dalam hatiku
diantara desah daras nafasku
diantara nadiku nadi detak jantungku
seberkas cahaya rembulan tak tertampak
aku disini terpaku menemani kerinduan
rindu yang sangat dalam........................
pada daun biru yang menyanyikan cinta
akan datangnya angin yang menyapa
Getar resah akan indahmu
takut terhapus oleh bisikan
karna kau yang selalu ada dalam hatiku
diantara desah daras nafasku
diantara nadiku nadi detak jantungku
Langganan:
Postingan (Atom)