Kamis, 15 Agustus 2013

Desah Kerinduan

Sayang...
Kutulis slalu  namamu di ujung senja
 dalam pekatnya malam yang menutup mata
 lalu kurangkai pakatnya seindah namamu
 Meski denting malam kian membunting
 Mengusikku yang masih meraba kata

Sayang..
 Dilembar kertas hendak kutulisi
dengan seribu inspirasi sudah terburai
 Sejak pagi buta tadi
hati tak kunjung reda menghakimi sepiku

Sayang... 
Mungkin hanya dengan ini
 dapat kukatakan dalam gubahan jiwaku


 engkaulah Pemasung hati biruku

 Hingga semu mengawal jemari tanganku

Sayang... 
Di pertengahan alenia kata kata
 Air mataku tersendat sendat sudah
 menghabisi suaraku yang mengatup malam
 Dengan terus merangkai makna yang terbaca
Ankan rindu dan syair syair cinta
 Meski gelap terus menyelimuti mata
 Jejakmu terus saja kunikmati dalam ilusi jiwa



Alunan Syairku Untukmu

Sayang...
Syairku mengalir laksana sungai mekecup muara
 lalu melintasi bebatuan dan lumpur yang lembab
 hingga menerjang kedalama lauat biru
 lalu berlabuh di dermaga cinta




Sayang ...
Syairku mengalun di pekatnya malam
 melintasi lembah lembah perbukitan
 berjalan di gemuruhnya ombak lautan
 hingga berlabuh di pelabuhan kasih sayang




Sayang...
Syairku menari di keindahan rasa
yang melintang di hamparan malam
penuh sinar kerinduan dan nyanyian cinta
yang mengukir lembut paras jelita

Sayang...
ku berjalan pada kuncup kaki mawar yang berserak
 di hamparan rimbun bumi yang mengecapi rasa
penuh kerinduan serta kesetiaan
yang mengukir langit penuh ukiran cinta




Puisi Cintaku Masih Untukmu


Sayang...
aku rangkai puisi puisi ini 
dari indah rasaku yang membiru
 terajut dari pintalan benang_benang rindu
 yang menyembul butir kasih bersemi dikelopak hatik
penuh kasih sayang serta penuh kesetiaan

Sayang...
  Cinta mengantarkan anak sungai
 yang mengalir ke ladang  ladang hatiku
 hingga di setiap lekungan ada titik titik cinta
yang mewarnakan biru untukmu




Sayang....
kulukis senyummu diatas kanvas kehidupan langit
 bersama tetesan embun yang jatuh ditelaga hati
 dan akan menyejukkan mimpi malammu
penuh cinta serta kesetiaan yang nyata

Cintaku Yang Biru

Sayang... 
Rindumu yang biru di langit
 kupunguti satu persatu butirannya

 berama untaian doa dalam telaga bening
 biar damai dan bahagia dihamparan alam yang teduhkanku
 bersama aura lautan biru dari bola matamu

 
 Sayang...
saat rembulan berkilau indah
 ketika kuselipkan didetak jantungmu
 cahaya yang bertaburan warna warni
penuh kesetiaan yang matang
akan menerangkan telaga rindu
 di malam indah bercahaya untukmu

Sayang...
 bunga bunga hatiku bermekaran
 kelopaknya merekah menatap angkasa
 wanginya beraroma cinta terbawa di udara
 melukiskan sinar kerinduan yang dalam
lalu berkilauan di angkasa jiwa
 menghiasi awan dan lautan cinta


Dukaku

Kuterpaku dalam sepi di danau yang bening
menatab bayanganmu di dalam air
sesekali mengucak seraya barkata
Terdampar bunga seroja yang agak usang 
Menanti saat menyahut seruan kasih 

biar hilang penderitaan dan luka

 Semuanya sirna 
Sinar rembulan menyelubungi jiwa 
kini hilang entah di mana
jadikanku fakum dalam kehampaan
hingga terurai dalam kenistaan


Rintihan batinku 
Pudar oleh perbalahan kata cinta
yang menyanyup subah dalam kedinginan 
hingga jadikan jiwa hatiku bergetar 

Kini seroja nestapa duka
menyelami di lubuk sukmaku 
Suaka kian tandus dan kering tanpa air
jadikan bunga cintaku gugur
dan mati terhempas angin pasang



Kini aku merentasi dunia lugu 
Bagai meniti tepian kayangan
membawa seribu cinta yang mematang
serta sinar kerinduan yang terang