Minggu, 07 April 2013

Daun Cinta

ya allah
kau ciptakan daun biru yang sangat indah
lalu kau ciptakan pula angin yang berhembus lirih
serta menyentuh daun itu sehingga kepakan daun itu bunyikan seruling senja yang memupus jiwa

ya allah kau ciptaka lagi tetes embun bak mutiara
putih bagai salju suci tak ternoda
dan embut itu lalu jatuh pada daun
hingga biru itu tak parnah kuning sungguh kau
pangatur dalam semuanya

Kuharap Kehadiranmu





ketika malam beranjak pagi sunyi tak bertepi

angan melayang menyikapi hati

mengharap engkau selalu ada di sini

 rintik gerimis nyanyikan tembang kenangan

saat kita berjalan menuju harapan

lalu kau tersenyum dan menyapa penuh arti


namun aku diam dan tak sanggup untuk

kupaparkan apa yang ada dalam hajat cinta

 tapi mengapa dan ada apa semua hilang

 bagai hembusan angin

Masih Kusimpan Fotomu


di kamar ini ku kenang wajah ayumu
bingkaikan seribu bunga lalu kau
titipkan bisikan cinta dan rindu

bersama malam yang kelabu

 kau hembuskan nafasmu dengat kalimat rosul
 ciptakan hati ini indah penuh cinta
ooooooh betapa indah masa itu
 biaskan kenangan yang tak pernah mati
 dalam hidup serta cinta sejati hati


Dalam dekap kau selalu ada

walau hanya selimtas bayang senja

yang selalu melentang manja

Senin, 11 Maret 2013

Kata Katamu

Deras hujan air matamu basahi bumi hatiku

cucuranya mengenang di jantung jantung jiwaku
desah suaramu gemetar bisikkan sapa
pada angin yang selalu mengayunkan pohon cemara

Bunga mekar  harumkan sebuah kenangan
tempat saat kita berteduh di bawah langit yang biru
cinta kitapun terbang hinggapi angkasa
buahkan mimpi indah malam purnama

Kunang kunang menyinari gantikan cahaya
indah ber warna warni buahkan harap cinta di jiwa
lalu rintik hujan air matamu membasahi pipi
dan ku usap dengan jemari rasa
kau tersenyum lalu kau bisikkan sebuah kata
                                                                                                            Maafkanlah 




Sabtu, 09 Maret 2013

Gelap


Tak ada lagi warna

 menghiasi malam



hanya gelap

 membayangi setiap

 lorong kehidupan



di mana rasa itu

 kemana kasih itu



semua semu

 semua beku



seringai tawa

 bagai sayatan

 mencabik jiwa



hanya

 sedu sedan

 mengiringi

 derasnya hujan



entah esok

 apakah lusa

 masihkah tarian

 senyum

 melatari bilik rasa