Sabtu, 09 Maret 2013

Kupeluk Hatimu


Gemericik embun
 membasahi detak
 jantung basah berserakan
 di pembaringan malam

Berkisah bahagia dalam
 pelukan berserak kasih,
 berbutir rindu perlahan.
 ada isak di balik tawa,
 ada suka dalam derai
 air mata

Telah kupeluk hatimu
 di antara serak malam
 dalam pelukan bintang

Genggaman jemari
 bertaut dalam debar rasa
 menuntas gelisah meredam
 resah ketika desahmu sehangat
 cahaya yang dating

Jumat, 08 Maret 2013

Rinduku Padamu

entah kenapa

hati ini merasa kehilangan

akan sesosok kepribadian

yang begitu lembut


yang menemani dalam kesendirian

yang menghangatkan dikala hati membeku

hari-hari dalam kebersamaan

mungkinkah hanya tinggal kenangan belaka



canda tawa bersamamu

kini hanya penantian

tutur sapa dengan dirimu

kini hanyalah impian semata



jauh tatapan untuk bertemu

jauh kata untuk menyapa

walau jarak membentang menghalangi

namun hati menanti hadirnya dirimu

Bayang Bayang Rindu

Semilir rasa membelai jiwa tercium aroma yang jauh disana
 Adakah sama yang kau rasa disini aku ingat dirimu saja
 Bayang-bayang rindu hiasi dalam beranda
 Warna-warna canda tawa dirimu yang jauh disana
 Terngiang suara ditelinga merdu membisikkan kata
 Penuhi ruang rindu di jiwa darimu yang jauh disana

 Rindu padamu sungguh aku rasa beranda hatiku hanya gambarmu saja
 Engkau yang jauh disana semoga merasakan rinduku juga…


Kau selalu di hati


Cinta
Selembar hati tak mampu tuliskan rasa
tengtang kerinduan dan kesetiaan yang ada
yang memupus pagai bunga pagi di sanubari
mekar mewarnai hati rasakan hidup dengan sendiri

Diantara malam wajahmu selalu hadir
mewarnai mata mengisikan hati yang tersiksa
walau dengan bongkahan kata yang kau ucap
kau dan aku takkan bersatu

Cinta
Aku selalu menunggumu
menantimu seperti masa lalu
disaat kita merasakan berartinya cinta
yang begitu indah yang begitu mesra
seakan tak ada yang lebih indah
selain hanya kita



Rintihan Hati


di sinilah ku taburkan semua asa
bersama denting malam yang tersisa
sepatah kata cintang yang tak sampai
pada jangkar laut yang berwarna

Disini di malam ini
ku hamparkan semua yang ada
pada dingin yang menyentuh tubuh
pada angin yang membalut lusuh

Sekejap pula ku katakan pada batu yang bisu
mungkin dia mendengar seruan suaraku
yang telah lama terpendam dan membeku
tengtang kehidupan asanya yang ketinggalan

Paparan cinta dan rindu serta kesetiaan
yang terobek oleh panurama yang baru
Tinggalah aku sendiri berteman sepi
berselimut embun lentera api