Jumat, 29 Desember 2017

Ketitip Semua Kepadamu Ya Rob

Ya Allah..
jika besok setelah hamba engkau ambil dari bumi untuk mempertanggungkan setiap langkah  kepadamu
aku titipkan keluarga besarku
dari segala pergulatan dunia
suapaya mampu menjaga imannya
dari segala rayuan rayuan syetan yang durjana
Ya allah ....
jika esok pagi engkau menyuruh malaikat maut untuk memanggilku dan kembali kepadamu
sehatkanlah keluarga besarku dari penyakit rohani yang hanya berkastakan dunia semata
dan berikanlah jalan petunjukmu supaya mampu berjalan di jalan yang terang tanpa berpaling darimu..
dan lepaskanlah segala dosa dosa yang membelenggu tubuhku, hingga ku gapai rohmatmu
Ya allah...
andai kata maut menjadikan aku lepas dari semuanya
pasti aku akan memilih mati dari rusaknya dunia
bukan karena dunianya
melainkan hawa nafsu yang membingkai jiwa
ya allah...
Seandainya dosa dosa ini telah engkau rengkut dari setiap jalanku yang slalu salah..
ambillah nyawa ini demi ketenangan dan keteguhan imanku
jika dalam detik hamba masih menyisakan dosa dosa yang bergemuruh
panjangkanlah umur hamba ini demi menebus segala kemaksiatan dan dosa yang hamba perbuat...

Minggu, 24 Desember 2017

Mengingatkan

Sepintal resah di negeri hati tentangmu yang melangit
melihat musim karena berombak hitam di atas awan
aku hanya mengingatkan saja tidak lebih
karena hujan tiap hari tak pernah berhenti menyekat matahari
aku sudah terbiasa dengan membumi yang terinjak
bahkan batu batupun yang mengkrikil menjadi teman abadiku tak berwaktu
jelasnya aku takkan mengambang tidak seperti ilalang
yang tumbuh di atas bumi lalu mengering terbawa air.....

Sabtu, 11 November 2017

Harapan yang patah

Harapan yang telah kita bina dulu, kini telah menjadi puing puing kebisuan yang sunyi, sepi kini adalah bagianku yang tertunduk mengenang antara kau dan aku

namun hati masih berbicara tentang tanya,akankah kelak cinta kita menjelma pantai, bagi ombak rindu kita, yang bergulung sunyi di laut biru waktu tanpa siapa siapa selain hanyalah aku.

tapi entahlah,sementara kau sendiri bagaikan ratu di singga sana tak mengenal aku kembali yang sunyi, bahkan suara suara panggilanmu kini menjelma deru angin yang mengibaskan jiwaku

Sedih dan luka

kasih.....
Di mana kau simpan keriangan itu  ? Perempuan manis,Lihat, lihatlah, senyumku, terisi penuh air matamu mengiringi nyayian anak burung yang baru saja bersiul dia antara ranting ranting harapan di bawah daun daun yang hijau

kasih.....
Pagi ini juga suara bernyanyi, memanjakan anak anak sungai yang bersedih di paru paru desa, menghibur cemara tua di antara rindu dan kenangan,halnya kemaren yang tak terhapus lusuh di tekan waktu

kasih....
kini aku bagaikan desa yang terlena di antara perbincangan kaum pedagang, serba kebingungan, dan kehilangan pengertian,dengan segala yang terjadi pada kita
dan kini ku hanya mampu berdesah luruh pada kesunyian yang senyap tanpamu tanpa dirimu tanpa suara suara yang senantiasa ku dengar penuh kegungan cintamu

Janji kita

janji kita....
Aku tak akan memilih timur atau barat, bila di selatan sudah ada kau dan aku dan yang lain tak butuh diutarakan lagi.
bahkan semua itu kau tintakan dengan air mata bersama

janji kita.....
Ketika nafasku dan nafasmu pertama kali jatuh ke bumi, kita belum mengenal kata, kecuali hanya menangis, seperti hari ini.
yang mana untuk hari esok kita senyumin bersama kembali.

tapi kenapa kau begitu rakusnya membuat  kehampaan ini padaku,
hingga kekoson melompong pada bidik hatiku yang mendetak
seperti rahasia angin, yang takut menjumpai badai.


Luka

kuatkanlah dengan segala kepedihan yang kau suguhkan padaku
doakanlah aku supaya tegar menjalani semua hari hariku
bukannya aku mengeluh dan mengemis diambanh jalan
namun semua ini sangat membuatku menderita

tahun demi tahun kututup semua ini dengan senyum
pedih, perih, luka, sedih, ku cuba merayu harap pada sebatang kayu rindang
namun sampai kini masih saja merapal dan melegam di jiwa...

air mata tak terasa jatuh menintakan diri tak berpena
membasahi lembaran lembaran waktu yang kupijak
namun semua masih saja merayap aksara pada buliran kisa yang di jalan kita.
sampai kapankan semua ini berahir, sampai kapankah semua ini berubah
atau memang demikianlah suratan hidup yang harus aku jejaki dalam dalam sunyi tanpamu

Pedih

kasih.....
mungkin kau sudah bisa melupakan segalanya tentangku
mungkin kau sudah dapat melepas bayang bayangku di matamu
hingga kini kau dapat tersenyum indah dengan suara riak tawa yang melaut menyurak pantai
dan membeberkan segala bahagia dengan senyum tanpa air mata dan luka.

tapi dengarlah degup jantung yang ku coba untuk lirih berdetak
semakin lama  sepertinya semakin tak kuasa kutahan.
dan bahkan kepedihanserta derita yang ku tambal dengan ribuan senyum semakin meraja,bahkan dalam lirihpun serasa sayatan sayatan silet yang menyAyat.

Sabtu, 04 November 2017

Putri


Ooh putri.... 
tak kau lihatkah cinta di mataku yang serupa lautan
gedebur ombak menggetarkan malam sunyi              
mengalun dalam ayunan gelombang
berputar dalam hembusan angin
berlipat gulung ombak biru yang datang
hempaskan jiwaku ke bebatu karang


Ooh putri... 
betapa luasnya kerinduan ini membentang
betapa jauh pengembaraan hati mencari sandaran
dalam kesunyian tak berbatas
dalam dera senja yang melintas
taukah engkau kini segala nyanyianku seperti tenggelam dalam cekam


Oooh putri... 
tak kau lihat camar-camar yang melintas
terbangnya begitu rendah menyentuh tubuh lautan
ia telah terbang dari jauh dan datang berkabar berita
tentang kapal yang pergi berlayar
tentang puing-puing kapal yang berserak  di lautan
yang tenggelam, yang kandas, dan yang terhempas
berderai dalam amukan laut garang


Ooh putri... 
lihatlah kini kusimpan kesedihan ini
dan berusaha melihat matahari
yang masih bersembunyi di balik cakrawala

 putri... 
dalam kegelapan malam ingin ku memainkan rembulan,memainkan ombak
meski pasang surut  dalam tatapan
berharap perahu-perahu berlayar dalam sajian
hingg beribu burung yang terbang kembali dalam senyuman, hingga tak kudekap lagi lamunan

Senin, 30 Oktober 2017

Kau

Sengaja kau kubiarkan mengikuti arus dadamu yang keinginan tuk melangkah meski aku di sini akan menjadi tunggu malam yang bisu tapi ku yakin kau akan bersuara kelak dengan tangis dan jeritan yang melantang hingga kau kan melutut di depanku...saat itulah aku akan bangkit dan mengusapmu sebagai orang yang pernah engkau sakiti dan kau tinggal layaknya pasir tak pernah engkau jumpai

Minggu, 17 September 2017

Manusia lemah

aku hanya berusaha sekuat jiwa ragaku untuk mendapingi kalian
dan aku berusaha untuk menjaga kasih sayangku kepada kalian..
selebihnya kupasrahkan kepada allah yang mengutamakan hidupku dan yang memberi jalan untuk bersama kalian....

dan jika kalian merasa kurang pas dan tak sanggup berjalan bersamaku...
aku tidak minta lebih pada kalian
yang ku pinta jagalah waktu kalian untuk terus berjuang di jalan allah... penuh kerohmatan dan keimanan
dan janganlah sehelai rambutpun yang jatuh karena suatu ke egoisan hidup masalah dunia.
perjuangan ahirat adalah lebih utama dan penting dari pada kehidupan dunia.......

jiwa

kebodohan seseorang bukanya karena dia tidak tau membaca dan menulis dalam setiap pelajaran hidup
tetapi dia slalu mengatakan sok benar dan slalu menyalahkan orang lain dalam berkalimat....

haji bukanlah jaminan dalam merajut ketakwaan
tetapi dia yang sudah bertitel haji ada di jalannya atau di suatu syarat sebagai orang yang beriman...
tetapi belum tentu di katakan orang orang yang beriman...
karena banyak orang yang berhaji menganfalkan karena sudah tau kemekah tatap dirinya ahlaqnya semakin pejat dan kata katanya semakin membabi buta tidak lebih dari hiwan yang hanya mengeluarkan suara dan menakut nakuti orang atau menebarkan kebencian ......

ahlaq labih baik dan sempurna dari pada kita beribadah
namun senantiasa membicarakan orang lain......

Cermin diri

orang lain itu adalah cermin bukan suatu perungkapan atau di ungkapkan hingga tersudut
meski dia salah dalam satu pergaulan....
atau tidak sama dengan apa yang ada dalam hati dan keinginan kita....

sebagai cermin dia hanya cukup sebagai kaca saja....
kita sebagai orang yang bercermin tak perlu membuat cermin itu meski retak semakin meretak...
jika tidak suka pada cermin itu baiknya mencari cermin lain yang sesuai dengan keinginan hatinya....

kita sebagai manusia baik baiklah menjaga diri kita
apa lagi lisan...
lisan lebih tajam dari pada pedang
ketika dia suduh menusuk bukan lagi tubuh yang harus mati
melainkan hatipun juga mati di tusuknya
dan menjafikan mayat hidup.....
sedangkan sang pembunuh adalah iblis yang berwadah dan berwajah manusia

Renungan Hidup

hidup tak perlu menceritakan orang lain dalam waktu
karena itu sangat merugi sekali pada diri kita
satu contoh:setengah jam kita bercerita orang lain atau menceritakan kejelekan orang lain apa lagi menjelek jelekkan orang lain
berapakah keeugian kita saat itu dan berapa dosakah yang telah kita ambil dalam bagian itu.
coba kita dalam setengah jam menyikapi diri atau bercerita bagaimana cara membuat orang lain itu baik atau sekalian kita baca istiqfar dan sholawat.berapa banyakkah pahala kita dalam waktu itu.....

jangan kita membuat kebodohan pada diri kita karena dengan suatu kebencian dan ketidak sukaan kepada orang lain
mendingan kita berbuat baik kepada orang lain meski orang itu tidak sama dengan kita
karena allah tidak membuat kesamaan pada diri kita melainkan kemiripan yang tidak sama....

Jumat, 15 September 2017

Renungan

jangan kau tukar hidupmu dengan dunia
karena dunia adalah bayangan
jangan kau tukar hatimu dengan isi dunia
isi hatimu lebih penting dan utama kepada sang pencipta.....
jangan pernah kau berputus asa dalam menjalankan hidup
dunia hanyalah sementara dan kelak kau akan meninggalkannya
teruslah berkiprah di jalan allah dan rosulnya
berdampinganlah dengan para ulama'2 yang baik dan sholeh
karena dengannya kau akan menemukan jalan menuju ridho sang kuasa

Mutiara Hati

aku hanya berusaha sekuat jiwa ragaku untuk mendapingi kalian
dan aku berusaha untuk menjaga kasih sayangku kepada kalian..
selebihnya kupasrahkan kepada allah yang mengutamakan hidupku dan yang memberi jalan untuk bersama kalian....

dan jika kalian merasa kurang pas dan tak sanggup berjalan bersamaku...
aku tidak minta lebih pada kalian
yang ku pinta jagalah waktu kalian untuk terus berjuang di jalan allah... penuh kerohmatan dan keimanan
dan janganlah sehelai rambutpun yang jatuh karena suatu ke egoisan hidup masalah dunia.
perjuangan ahirat adalah lebih utama dan penting dari pada kehidupan dunia.......