Rabu, 28 September 2016

Andai Saja

Andai saja matahari yang bercahaya indah ini di matamu
hidup begitu indah aku rasakan dalam hangatnya cinta yang bercahaya
untuk kuteguk segelas iman bersamamu
dalam rajutan kasih menuju haqiqat ilahi

Andai saja suara burung yang menyertai pagi dengan merdunya
adalah suara bibirmu yang kau dengarkan dengan lantunan dedoamu untukku
betapa bahagianya hidup dalam dzikir yang memutar tasbih dengan segenggam harapan indah
menuju hajat pasti pada ilahi

namun semua rapuh terbawa angin sendu yang mengurai
pada desah desah harapan yang begitu pahit
dan hanya setumpuk kenangan manis yang memedih pada hati yang terhimpit perasaan memedih
di setiap tumpukan waktu

Sabtu, 24 September 2016

Dalam sendiri

Kenapa hati ini slalu berharap seuntai senyum dari masa yang lewat
pada haaqiqatnya sejatinya jiwa sudah tidak mampu menahan pedih

apakah ini yang di namakan gugusan risau rindu yang hujan
pada kenyataan kedatangnya hanyalah setumpuk perih yang mencicipiku

oooh.....
Andai saja serupa engkau ada di setiap desahku
mungkin luka dan pedih takkan mendidih lagi di hati

atau memang seperti inikah jalanku yang harus aku arungi
atau ada waktu lain untuk kutemukan nanti seusainya

Untuk sang istri

Takdir boleh menudingku untuk satu perumpamaan aku engkau dan siapa
tapi jiwaku terlalu nyaman di hatimu bermain cinta penuh kasih dan sayang
dalam setapak janji hatiku engkau adalah satu doa dalam zdikirku kepada sang pencipta
dan dalam satu harapan engkau dan aku slalu menyatu hingga akhir masa
walau takdir memilihku kembali dengan siapa
dan hidup dengan siapa....
Karena aku tau engkaulah syiratan utama yang lekam tak dapat dihapuskan oleh para jiwa

sungguh muliamu adalah bahasa kiasan dalam taubatku yang masih runtuh
sungguh pintamu membuatku menjerit pilu menatap indah matamu
tanpa air mata kau syairkan kalam kalam ketakwaan dalam sejarah cinta
dengan senyum dengan pasti yang seakan akan tiada rasa sakit hati

Sebuah nama

Pada selembar daun biru di atas ranting
ingin aku mensyiratkan sebuah nama penuh cinta dan lasih sayang
namun aksara apakah yang harus aku tulis untuk mengawalnya
sedangkan kerangka kerangka langit tak lagi mampu aku tafsir

pada batu hitam yang legam di gurun perasa
aku tulis aksara akasaraku yang berharap penuh doa
entah terbaca atau tidak yang mengirti mungkin sebising angin sejak
atau sekelupas senyum mentari panas yang menghibbah lewat celah celah pepohonan yang merindang

oooh
betapa jiwa menatap kesunyian dengan harapan yg patah

Untuk sang kekasih

Betapa besar cita cita sang wanita Yang kulihat ini dalam merajut rohmat
biarpun derita memayungi dirinya dengan sakit yang dirasakan
hatinya tak henti hentinya Mengucup asma asma allah dalam setiap detak jantungnya
walau derita meneteskan air mata hingga memesih
masih dalam seucap senyum senantiasa aku temukan dari kalimat kalimat yang keluar adalah kewibawaan seorang wanita yang mencari ridho allah

ya allah sembuhkanlah dia wanita yang lapang dalam mengarungi jalanmu
panjangkanlah ibadah dan umurnya supaya aku dapat merasakan indahnya dunia
dari setiap ucapan dan kalam kalamnya

amiiin

UNTUK SANG ISTRI

Takdir boleh menudingku untuk satu perumpamaan aku engkau dan siapa
tapi jiwaku terlalu nyaman di hatimu bermain cinta penuh kasih dan sayang
dalam setapak janji hatiku engkau adalah satu doa dalam zdikirku kepada sang pencipta
dan dalam satu harapan engkau dan aku slalu menyatu hingga akhir masa
walau takdir memilihku kembali dengan siapa
dan hidup dengan siapa....
Karena aku tau engkaulah syiratan utama yang lekam tak dapat dihapuskan oleh para jiwa
sungguh muliamu adalah bahasa kiasan dalam taubatku yang masih runtuh
sungguh pintamu membuatku menjerit pilu menatap indah matamu
tanpa air mata kau syairkan kalam kalam ketakwaan dalam sejarah cinta
dengan senyum dengan pasti yang seakan akan tiada rasa sakit hati

Rabu, 21 September 2016

Dua bahasa

Aku tau kita adalah dua bahasa yang mau di jadikan satu
penuh harap dan harapan tanpa harus ada yang mematah
tapi aku sadar dalam semua kenyataan kita
bahwa engkau tak mungkin dapat aku gapai
namun aku yakin dengan kenyataan dan haqiqat cinta kita
bahwa di akhir kita nanti walau sampai di penghujung senja
aku dan engkau akan menjadi kita lagi
walau harus berpeluh luka dan air mata

Pedih

Ada perasaan pada sebuah cinta di ubun ubun malam
seketika bias cahaya rapuh tertutup oleh awan yang datang
iyalah kepedihan dan luka yang menyayat nyayat jiwa

Dan pada sekuntum rindu yang pilu di atas patahan ranting kemilau
ku coba tuk hibbahkan semua kenyataan yang sangat merengkuh pada hatiku yang pedih
namun iya tak sanggup menerimanya
hingga dalam keterpaksaan aku bawa semuanya
walau pegitu pahit penuh derita luka

Oooh angin yang meniup runtuh daun daun kenangan
lepaskanlah derita dan luka ini
hilangkanlah kerinduan jiwa ini yang senantiasa menyayat nyayat hati
aku sudah tak mampu menahan semua kenangan ini
kenangan yang begitu merengkuh pada setiap detak detak jiwaku

Luka

Biarlah kan aku langkahi setapak jalan yang penuh luka ini
mungkin inilah jalan hidupku yang memang harus dijalani
beserta takdir buku langit yang tersyirat sebagai kehakan yang pasti

biarlah hujan deras air mata ini menjadi sejarah pedih dalam setiap kenangan yang berair
lalu menjadi tinta basah yang tertulis pada selembar daun hijau di atas ranting yang patah
mungkin inilah yang harus aku jalani sebagai insan yang tak berarti di bumi

lelah,pedih penuh luka.biarlah akan aku terima kenyataan hidup ini
mungkin semua adalah kelayaan yang harus ku pijak dalam setiap langkah tanpa cinta dan kasih sayang yang menuang
mungkin inilah kenyataan hidupku yang harus aku arungi dalam setapak waktu
tanpanya dalam kenyataan di dunia
tapi aku akan terus menanti dan menunggu hingga akhir dan perjalananku sampai bertemu

Sabtu, 10 September 2016

Ulasan pagi

Senyum telah terbitkan matahari pagi dari puncak timur
Syiratan kata menjadi bahasa lugas di pematang rindu
menjadikan rasa angin meruah lirih di pepohonan
hingga rindangnyapun mengepak dedaunan

bahasa latin tidak pernah letih tercicip bibir yang mengisap
bagai kopi terseduh seduh yang memanis

aah secangkir kenangan yang serupa dengan bayangan
Semuga nama nama itu takkan terhapuskan oleh bisingan waktu yang menguak
beserta syiratan nama yang menyatu dalam indahnya syair

Kamis, 08 September 2016

Satu kata

Senyum telah terbitkan matahari pagi dari puncak timur
ayiratan kata menjadi bahasa lugas di pematang rindu
menjadikan rasa angin meruah lirih di pepohonan
hingga rindangnyapun mengepak dedaunan

bahasa latin tidak pernah letih tercicip bibir yang mengisap
bagai kopi terseduh seduh yang memanis

aah secangkir kenangan yang serupa dengan bayangan
Semuga nama nama itu takkan terhapuskan oleh bisingan waktu yang menguak
beserta syiratan nama yang menyatu dalam indahnya syair

Rabu, 07 September 2016

Kepergianku

Aku mempunyai harapan dan sama dengan kamu yang berharap
aku menginginkan sesuatu yang sama dengan kamu untuk masa depanmu
tapi maaf aku bukanlah batu batu yang dapat engkau injak halnya masa lalu
tapi aku serupa angin yang berangan angan keindahan sepertimu

jangan ganggu aku dan jangan sekali kali engkau pertanyakan diriku
biarlah Aku berjalan dengan hati dan ketabahanku karena aku sudah dapat melupakan dirimu

Maafkan aku

Setidaknya aku engkau maafkan dalam segala kalimat yang tersirat salah
itu sudah cukup buatku untuk tenang dalam kenyataan bersamamu

aku tau aku memang tidak pantas dan takkan ada di dalam hatimu yang bening
walau harapanku merendam di jauh ingin merendam di dalamnya
setidaknya aku cukup engkau maafkan atas segala rasa yang mensyiratkan kata

yaah..mungkin semua itu salahku yang mengenang dalam kesucian hatimu yang nening
tapi yakinlah dan percayalah padaku yang berharap seribu maaf darimu
semua itu adalah untayan kata yang aku lepaskan pada rumput mati di perjalananku tadi
untuk menjadikan inspirasi rasa yang ku bungkam...

Sekali lagi maafkan aku yang telah melukaimu....

Selasa, 06 September 2016

Doaku

Ya allah...
Sembuhkanlah dia sebagaimana engkau menyembuhkan penyakit penyakit para wali
sehatkanlah dia sebagai mana sengkau sehatkan para suhudak suhadak dulu
ya allah aku kembalikan kepadamu dari yang semua terjadi

ya allah...
Berilah dia kemampuan dalam iktikatnya yang begitu sungguh di jalanmu
izinkanlah dia untuk sekali mengusap jiwanya yang sepi
karena dalam dirinya sungguh berartinya aku yang mencintainya

Siratan sang istri

Tidak ada yang aneh dalam dunia ini selain pemberitahuan allah kepada kita
seorang istri yang sakit dia mampu berkata pada suaminya

mas....
Izinkanlah aku slalu berada di sampingmu dan lepaskanlah derita batinku dengan doa doamu
dan sudah lama aku merelakanmu untuk mencari istri yang baru

mas...
Bukannya aku hebat dan mampu menjalani semua ini yang menyayat hati
tapi allah akan menutup syurganya pagiku seketika aku menjadi penghalang dalam ibadahmu

Mas.....
Berat memang menanggung semua kehidupanku sebagai wanita
dan tersayat memang menanggung semua derita yang membuat pedih dalam hari hariku
tetapi lebih berat lagi jika aku menjadi penghalang dalam perjalananmu untuk menuju ridho ilahi robbi

Mas....
Senyumku pedih dan luka mengutarakan semua ini padamu
kata kataku gemetar menyuwarakan semua isi hatiku ini
namun lebih pahit lagi jika aku engkau jauhkan dan engkau tinggalkan di akhirat nanti

mas...satu pintaku dalam setapak senja dan ketika malam serta pagi
doakanlah aku dan cintaku semuga tak pernah sirna hingga akhir nanti kepadamu
karena aku tau rasa cintamu yang berlebih kepadaku  telah membuat diri ini jatuh di lembah biru

Ceritaku

Seorang istri berkata......
Mas jika aku sudah sampai pada waktu untuk kembali kepada allah
dan jika aku sudah jauh dari pandanganmu untuk tak lagi menatapku
aku hanya ingin engkau menyebut nyebut aku dalam dedoamu
dan ingatlah aku slalu bersamamu walau berbentang jarak dan waktu

Suami......
Sayang.... jangan engkau pernah berkata demikian hingga aku dengar
di setiap doa doaku siang dan malam bahkan sampai akhirku jua
karena engkaulah yang slalu memberi makna dalam hidupku

istri berkata....
Mas...jika aku sudah jauh dari dekapan matamu dan tangan kita tidak lagi berjabat dalam kenyataan hidup
aku hanya ingin engkau jabatlah selalu
daun daun kenangan kita
yang sudah kita tanam dalam hidup ini dengan hembusan desah hatimu
dan yang terahir buat kamu,jangan tinggalkan anak kita dalam segala hal
karena dia wanita sebagai pengganti diriku dalam nyatamu

Suami.....
Sayang....engkau slalu ada dalam hidupku dan engkau slalu ada dalam setiap desahku
dan yakinlah pada hati yang terdalam di jiwaku ini
engkau adalah cahaya yang senantiasa menerangi jalanku
dan engkau adalah teman yang tak pernah pergi dalap sepiku
serta engkau adalah tempat di mana aku lelah berjalan mengitari waktu
Sayang....
Kematianmu bukanlah satu beban dalam hidupku yang mencintaimu
dan kembalimu bukanlah satu pukulan dalam hatiku kepada tuhan
rasa pedih dan takutku dalam kekecewaan yang dalam di hatiku
kita tidak lagi bersama di dalam kehaqiqan ilahi robbi
dan percayalah anak kita adalah buah bunga yang kita tanam bersama.dan dialah bunga bunga yang akan slalu mengingatkan cinta kita bersama.

KISAH NYATA DALAM HIDUPKU

Doaku

Ya allah. .........
Jadikanlah hambamu yang hina ini bagian bagian ihsan pilihanmu
yang senantia Engkau beri petunjuk di jalanmu
dan jangan biarkan hambamu ini jatuh terperosok pada lembah lembah yang jauh darimu

Ya Rohman......
Kasihanilah hambamu ini yang senantiasa berharap cintamu
untuk menggapai semua kewujutan ridhomu
hingga akhir malaikat mengambil kembali ruh ruhku

Ya rohim.......
Hanya kepadamulah hambamu meminta dengan segenap jiwa
sayangilah hambamu yang tak mampu dengan semua perintahmu
karena hanya engkaulah yang maha kasih dan sayang
atas hamba hamba yang engkau ihsankan hingga akhir nanti

Senin, 05 September 2016

Malam dan air mata

Ku coba mengais malam dengan desah berpantun doa
lalu aku lentangkan kedua tanganku di depan rupa jiwa
kenapa masih saja air mata ini tak pernah berhenti
menjatuhkan diri sebagai tinta yang beraksara luka

detak detak jantung lirih mewaktukan diri seperti jam
yang berputar putar di atas dinding malam
sepertinya mengukur diri dengan desah rasa yang tersembul dari hati yang malang
beginikah hidup.atau memang seperti ini perjalanan waktu yang harus aku jalani