Selasa, 19 Februari 2013

Janjimu


Manisnya janjimu hempaskan jiwaku
kata katamu yang menjulan takkenal arah
membuat mimpi pada alunan waktu
membongkar rahasia hidupku

Seketika malam rembulan tak nampak
kau katakan aku kan menggantinya
dengan manis kau utarakan dengan sayup kau sampaikan
sehingga ku percaya pada paparan yang tak terkira

Namun semua usai bagai cadas yang terhampar
cinta dan rindu begitu cepat pudar
sungguh janjimu semu serta cintamu lesu
bagai rona kehidupan yang tak menentu



Senin, 18 Februari 2013

Janji Palsu

Mentari tak lagi pagi
sinarnya redup tak tepati janji
harapan di ambang pasti
jauh menghilang di telan bumi

Derayan air mata hajun menjujur 
menites di pucuk pucuk daun kering
cemarapun hanyut dalam dinding

Oooh....
Inikah hamparan dan hampa yang selalu menerpa
pada hari yang membisikkan cinta
membisik kan rindu 
pada pupusan pupusan syahduh


Mentari tak lagi pagi

Minggu, 17 Februari 2013

Alam Berbicara

Gelap malam  membisukan waktu
derayan angin mnyapa dengan lugu
lunggas tuturnya sambil merayu pada hati yang lalu

Bintang merintih penuh kesendirian
rindunya tak tertahankan
hatinya bertanya
pada pupus malam yang buta

Bumi berdebar dengan detaknya
suaranya benturkan rasa di jiwa
resahkan pekat
dengan getarnya

Hati hati


Jangan membuat darah deras berceceran
di tanah liat yang sudah lama mati
karna menimbulkan panad kehidupan menjadi saksi
Lihatlah dulu bintang bintang yang bertaburan
dengan sinarnya yang redup
Dia akan selalu mengintaimu di balik itu

Kehidupanmu Berharga dari pada harta
jiwamu harapan di ujung senja
pagimu pantulan rasa yang seharusnya kau rasa
Pikirkanlah itu semua dalam dada

sekali panad nama akan menjadi sesak
sekali remuk akan menjadi retak
jangan kau bersenyum di balik arak
itu semua akan menjadi rusak








Resah kehidupan di pagi hari


mentari melewati pagi
siangpun gemilang nyinari bumi
hamparannya mengajak hati
timbunkan rasa yg tak berarti

resah kehidupan cinta yang hilang
nyemakkan rasa pada kepiluan
oooooh
inikah janji kehidupan
yang pernah kau paparkan
dari senyum tipis bibirmu
membekak hiasi rona keindahan



betapa pekat kehidupan yang menjulang
betapa karat hatimu yang tajam
hingga hatiku membentur puing puing
diantara kehidupan yang petang

kau tanamkan janjimu di taman hati
mekarkan bunga penuh arti
harumkan rona kehidupan
lalu kau buang matikan harapa


aku di sini menanti sampai di ujung hari
bersama hati yang tak berarti
hanya paparan doa setia yang bisa menemani
tergemulai lusuh tak berarti

doaku selalu bersamamu di sepanjang waktu
gemparkan rasa di kehidupan baru



Gelapnya malam

malam semakin gelap pupusanya semakin tak terlihat
rembulan tak nampak dengan sinarnya yg anggun
hingga lelapkan kasih di langit jingga

malam semakin larut gemuruhnya semakin patang
hanya sapaan angin yang mewadah pada daun kering
yang tak lagi tersiram air cinta,
angin menyapanya dengan setia gantikan air yang tak lagi ada

namun semua tak nyata hingga tinggalkan kisah
pada ranting kering yang rapuh akhirnya terjungkal jua

kini tinggalah kisah setia
diantara hamparan malam yang sangat buta

yang tak lagi memupus rasa cinta dan setia

Perjalanan Malam

separuh perjalanan malam hati ini berteduh pada kesunyian

menimang waktu membuju rindu pada tali kasih yang lugu
harapan dan hamparan tak pernah berubah
melayang layang membuju jiwa yang luka
serentak rumput hijau mengering di tanah yang subur
tersiram panah desah kehampaan
hanya satu tujuan menanar dalam jiwa membuju asa
pada hati yang senantiasa membawa luka
aku disini kau disana aku disini terluka
kau di sana kulihat tertawa
hampa hampa harapan dan tujuan
tetesan air matalah yg kan menjawap
bersama waktu yang tersisa

Rintihan Di Waktu Pagi


kuterkapar di sudut pagi diantara taman indah yang penuh janji
gerimis deraskan ceceran hujanpun menerpanya
hamparan gelap di langit gemparkan rasa
hati bisu takut dengat petirnya

ooooh mana mentari pagi yang selalu menyapa di setiap waktu
mana halusnya sutra yang membalut di antara cakrawala
kanapa hilang dengan seketika
kenapa tenggelam tak tampakkan rasa
dengan indah dengan setia
haruskah mata ini kupejam
atau kulis saja paparan hidup
yang tak pernah menemukan setia............

Sabtu, 16 Februari 2013

Pesona pagimu

Di batu ini pesona pagimu tampakkan cahaya
menanar di lubuk jiwa penuh ceria 
senyummu tebarkan aroma kerinduan
memupus di kuncup kuncup bunga

Suara burung cemar  bersautan
menyapa dengan hati penuh rasa
bersama teriakkan ombak di kejahuan mata

Bisikan angin serukan nada
tebarkan salam penuh  cinta
haluskan nadi dengan setia
di antara paparan sapa

Batupun membeku tundukkan kepala
rasakan engkau yang duduk di sana
seakan ada ikatan salam
namun malu tuk mengucapkanya


OOh............
Sungguh pagi ini kau ceriakan waktu
di antara bebatuan berlumut biru
hingg tergores langit yang nampak biru



Pesona Indahmu

Pesonamu indah di balik kerudung
kuning terpang pang metupkan bunga kepalamu
kesopananmu jauh mendidih 
di atas cakrawalal langit biru

Senyummu taman indah bunga hati
tebarkan syurga yang abadi
Raut wajahmu cemburukan para mailaikat
yang mengendap endap menemanimu

Kau tandai bintang bintang di dadamu
bahkan kau kujuri semua langit tubuhmu
Dengan warna membidik mata

Manusiapun Barhayal di antara siang malam
menyanyikan tembang lagu kenangan
seakan merayu di atas pucu pucuk rindu
merdukan suara untukmu yang tertuju

langit malam yang nampak biru
senyumkan rasa anggun wajahmu
tebarkan suara geris nyirami bunga
 hidupkan cinta di dalam jiwa






Kamis, 14 Februari 2013

Kunanti Kau Di Hamparan Baru


secepat mungkin hatimu berlabu di dermaga itu
aku disini mengusung ombak membenaki
penuh pasrah dan kesetiaan menanti di ujung malam

hamapa sepi tiada yang menemani 

hanya segudang harap dan paparan rasa
yang menjulang penuh doa melantun di bibir
derayan air mata menites rintikkan hujan

ooooh kenapa semua ini terjadi bagai arus menerpa ombak
membuat kepiluan dan kepanikan jang menjulang
ini kah hampa atau inikah sebuah cerita
yang mungkin nantinya akan bertemu
dan dipertemukan pada kehidupan baru,,,,,,,,,,,,,



Rabu, 13 Februari 2013

Sepiku


Saat kehingan yang dalam
dan suara lembut memanggil
Itulah suara cinta dari jiwaku
Ini akan membawamu kembali
Melalui semua pintu-pintu
Memaafkanmu dan membuatmu utuh

Ini suara batin suara cinta
Karunia terbesar dari semua
Biarkan yang lain tidak mengepung itu,
Dipenjarakan dibalik dinding



Penebar Pesonan


Metahari tak berbijak kembali pada hari ini
ceceran air mata langitpun mulai membasahi
bumipun turut bersedih meratapi dinding
tanyakan harap pada laut yang berombak

Rongsokan manosia menari nari satukan niat
bersama syetan yang bergoyang tanpa suara



Ratapan Kosong


Mlm ini malam yang sangat pekat
Datangnya kerinduan bersama dengan
Derayan angin malam yang membisingkan
Pada rongga hati yang mengemis bak teteskan air mata


Malam sangat sunyi sesunyinya hati meratap
Dinding dinding kosong gelap tak berwarna
Aaaah rembulan mana sinarmu yang indah
Aku disini menanti menadahkan tangan
Memohon indah sinarmu

Penantian Baruku


di setiap detak jantungku selalu ada kamu
di dera nafasku kau yang selalu ku sebut
di setiap langkahku kaupun selalu ku bawa
lewat sehelai sutra putih yang melilit di kepalaku
di bali bajupun kutulis namamu
yang tak pernah hilang walau hanya sesaat
kaulah yang selalu ku rindu
sampai di pertemuan
cinta baru

Di Balik Cadar


wahai wanita yang berlindung di balik patung
aku jelas melihatmu menembus dinding2hatimu
kau yg bisu aku tahu hatimu berkata...........
matamu melihat di balik patung menawarkan rasa
pada hati yang tersisa
aku disini aku di sini aku disini

Memandangmu jua

Mendekap Kesunyian


malam kini sudah mendekap kesunyian
paruh wajah rembulan mulai tersenyum
menatap bintang yang bergantungan
menyisikan malam mewarnai biru langit

di bawah telapak kaki bumi
seruni malam melantung mewarnai kesunyian
menyanyi menebarkar rasa pada pucuk pucuk gelap


mengenangkan hati pada rungga dulu
seakan menyatakan ingatkan kisah lalu
pada hamparan kain hitam yang tergeletak
di jalan setapak lalu terbuang di bawak sampah kehidupan

wajahmu Hilang



wajahmu malam gelap tak pernah lagi kulihat
senandung pesona kau tebari pada kuncup kuncup bunga merah
menebarkan madu manis sangat terasa
lalu kusiram dengan setes embun yang halus
sehingga kau nampak indah
lalu kau harumi taman taman itu penuh dengan wangi
namun begitu cepat berlalu

kau hilang bagai hamparan awan tersapu bersih
terbawa badai taofan arus kesenangan
dengan harta dan benda mubil mewah kursi roda
Ah biarlah semua kan bertahta di dalam saku yang selalu ada
pada gambar merah uang yang kau suka



biarlah aku berdoa memuhon pada yang kuasa
menitip cinta yang tak pernah sirna
lalu tersimpan disana kan terbuka di nervana
menemui kita kan bercerita tentang pahitnya dunia

Sejada Cinta


di mana harus ku letakkan sejadah cintaku yang putih
sedangkan tempatput terasa kotor
haruskah ku pang pang pada paku besi yang menimpel di dinding
sedangkan pakupun mudah sekali karat
yang nantinya hanya menebarkan titanes mematikan.

Cadar Kesunyisn


cadar kehidupan sudah tergeletak di cadas malam
hidup yang senantiasa tersinar oleh mentari pagi dan siang serta sore
kini tenggelam de lelapnya gelap

Oh gelap
sungguh gelapa telapak mata yang senantiasa mendaki di bukit wajahmu kini tak lagi ada
kini hanya desah dan resah menyumbongkan diri pada pupusa pupusan malam yang melantang di pohon hatiku

Perjalanan Duka


separuh perjalanan malam
hati ini berteduh pada kesunyian
menimang waktu membuju rindu
pada tali kasih yang lugu
harapan dan hamparan tak pernah berubah
melayang layang membujuk jiwa yang luka

serentak rumput hijau mengering di tanah yang subur
tersiram panah desah kehampaan
hanya satu tujuan menanar dalam jiwa membuju asa
pada hati yang senantiasa membawa luka


aku disini kau disana aku disini terluka
kau di sana kulihat tertawa
hampa hampa harapan dan tujuan
tetesan air matalah yg kan menjawap
bersama waktu yang tersisa

Ratapan Luka



kuratap langit yang tak lagi berwarna biru
gugusan gemintang tak ku jumpa
seraut wajah rembulan yang selalu tersenyum tak lagi ada
hanya gerimis kecil menawarkan dinginnya
menyentuh kulit kulit rapuh pada pohon tumbang

serta desiran angin mengayun anyun dedaunan
yang sudah mengering


malam semakit sengit dengan hawa yang sangat dingin
lelapkan rasa pada hati yang terluka pada bibir yang tak lagi tertawa
malam tak lagi bersenandung dengan iramanya
yang menyatakan cinta
hanya desah hampara harap yang tersisa luka


Bintang Kesepian


malam kulihat gantungan gemintang yang bersinar
menanti rembulan dengan sabar,tabah serta kesetiaan
dengan mata pencarian yang bersinar gemerlab
terus menyelusurinya di antara dinding ke dimding langit
waktu tak ada lagi
sementara sang surya hampir memupus di ufuk timur
mengganti malam dengan pagi
namun rembulan tak menepati
pada janji janji setia yang memapar kata cinta

gemintang membisu berjalan penuh tatih
membawa selendang duka yang sangat hampa
semakin lama jalanya semakin mengecil
pada akhirnya hilang dan tenggelam di langit vana



Malam Yang Sepi



malam semakin gelap pupusanya semakin tak terlihat
rembulan tak nampak dengan sinarnya yg anggun
hingga lelapkan kasih di langit jingga


malam semakin larut gemuruhnya semakin patang
hanya sapaan angin yang mewadah pada daun kering
yang tak lagi tersiram air cinta,
angin menyapanya dengan setia gantikan air yang tak lagi ada

namun semua tak nyata hingga tinggalkan kisah
pada ranting kering yang rapuh akhirnya terjungkal jua

kini tinggalah kisah setia
diantara hamparan malam yang sangat buta
yang tak lagi memupus rasa cinta dan setia




Senin, 04 Februari 2013

Bayanganmu

Di lubuk hati terasa kosong, di jiwa ini terasa sepi, walaupun dilangkahku slalu ada bayanganmu tapi semua hanya maya. Ku mau jasadmu hadir disini iringi ragaku agar dapat ku cumbui jiwamu dan duniakupun jadi lebih berwarna. Tapi kapan impian hati akan datang.. ku hanya brharap dapat melihat Rembulan karna ku takut tak dapat melihat sang fajar..

Suara hatiku

Saat kehingan yang dalam
dan suara lembut memanggil
Itulah suara cinta dari jiwaku
Ini akan membawamu kembali
Melalui semua pintu-pintu
Memaafkanmu dan membuatmu utuh

Ini suara batin suara cinta
Karunia terbesar dari semua
Biarkan yang lain tidak mengepung itu,
Dipenjarakan dibalik dinding

Jangan kau salahkan cinta

Kita seringkali di bidik oleh kata kata
sehingga kita lupa dengan semuanya
bahkan imanpun hilang detelan sapa

Ah...............
Lalu kita menyalahkan cinta
kadang ada yang mengatak cinta itu dusta
tapi sebetulnya cinta itu tak ada yang dusta
namun kita saja yang mengatakannya
semuanya itu dusta atau swapaan semata,

Oh............
Kita hidup sudah diberi pelajaran tantang cinta dan kasih sayang
tentang rindu yang mendalam
namun kita saja tidak berfikir kalau semuanya itu ada.

Doaku untukmu selalu

Matahari sudah berbijak menyinarai bumi
batu basah dengan tetesan sang embun hilang tak bersapa
nyanyian burung bergembira mengisikan waktu
pada hari yang kelabu 

  Ooooh...........................................
Cinta Dan rindu pada sekeping hati yang lugu
bagai terpaan angin menyalatkan ombak di dermaga
mruntuhkan puing puing kasih di harunya mata

Haruskah ....................................
Semua berjalan dengan dentingan
dentinga waktu yang berbok lalik dengan jarumnya
yang nantinya hanya menyisakan kepedihan yang mendalam
atau memang harus demikian yang ahrus ku jalani




Rinduku Untukmu

Salam rindu pada rembulan yang menghatam jantukku
salam rindu pada rembulan yang selalu mengenang waktu
salam rindu pada rembulan bagai matahari yang tak pernah bertemu
salam rendu padumu dari hati yang takkan pernah kau temani lagi

Kau yang jauh disana hidaup penuh cinta dan bahagia
bahagiamu abadi di dalam jiwa aku yang merasa
Doaku selalu memuja pada rembulan yang pernah ada
menyirnari malamku yang luka pada waktu yg tang sengaja

Cinta dan rinduku untukmu selalu berada
walau kita jauh berbeda di waktu kita bersama
Aku hanya bisa berdoa dari semburan angin yang menyapa
bahagiamu bahagiaku jua.............................